SUARAINDONEWS.COM, Malang-Keberadaan Desa Wisata sebagai bentuk program investasi hati, dengan konsep pelayanan kepada masyarakat yang tulus melalui kebijakan-kebijakan yang pro rakyat sehingga mampu menunjang ekonomi masyarakat. Demikian hal itu diungkapkan Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, pada Diskusi Buku Investasi Hati Goes to Campus di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB) Malang, Jawa Timur (Jatim), Senin (30/4).
“Intinya bagaimana kita tulus dalam melayani rakyat lewat kebijakan-kebijakan pemerintah agar derajat masyarakat bisa diangkat. Tentunya bekerja dengan hati dan jiwa, sebagai wujud investasi roh berdasarkan Pancasila, Tri Sakti dan Tri Hita Karana. Investasi hati itu banyak jalannya, ada yang bersifat investasi hati politik, investasi hati ekonomi dan sosial dan tentunya investasi hati agama dan budaya,” urainya.
Bupati Eka mencontohkan, bahwa seperti investasi hati politik melalui kebijakan dan program yang datsng dari hati untuk pro rakyat (wong cilik). Sementara investasi ekonomi dan sosial dengan melahirkan keadaan masyarakat yang sejahtera dan mandiri serta sebagai pelaku dan penikmat dari kesuksesan pembangunan itu sendiri. Sedangkan investasi hati agama dan budaya dengan mewujudkankan kerukunan dan kedamaian dalam perbedaan karena kedamaian yang mewujudkan kemajuan.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan terus melakukan upaya pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Di bawah kepemimpinan Bupati Ni Putu Eka Wiryastuti, Kabupaten Tabanan mengoptimalkan keberadaan dan nilai nikai ekonomi desa. Salah satunya, dengan menggulirkan Program Desa Wisata yang sudah dijalankan di beberapa desa di Kabupaten Tabanan. Program Desa Wisata di Tabanan menjadikan desa-desa berkembang, mandiri dan mampu mensejahterakan masyarakat.
Selanjutnya, Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA-UB) Malang, Yusri Abdillah menjelaskan bahwa Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti, dikenal sebagai sosok yang terbuka dan mempunyai inovasi dalam pembangunan khususnya di pelayanan sektor publik lewat perwujudan pelayanan yang sepenuh hati dan tulus.
“Orangnya terbuka, sangat inovatif untuk pembangunan Tabanan. Apalagi pelayanan yang diterapkan dalam setiap kebijakan di sektor publik yang dijalankannya, dilakukannya dengan sepenuh hati dan tulus,” ujarnya.
Dan sementara itu, Wakil Dekan III FIA-UB, Mohammad Rozikin mengingatkan bahwa buku investasi hati memberikan suatu nuansa baru. Dimana sebuah keputusan yang diambil bersumber dari hati maka akan menimbulkan kesan yang berbeda dengan apabila keputusan yang hanya didasarkan pada akal sehat saja.
“Kalau orang bertindak, orang berbuat, itu kalau berangkat motivasinya dari hati, itu akan betul-betul tulus. Tidak akan merasa berat. Kalau itu berangkat dari hati, rintangan itu akan ringan .Sehingga hal-hal yang dianggap sulit, dengan hati yang lapang dengan hati yang ikhlas kesulitan itu akan terselesaikan,” pungkasnya.
(tjo; foto ist