SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Suasana politik pasca-Lebaran memanas dengan manuver strategis Presiden Prabowo Subianto. Dalam momen Halal Bihalal yang digelar Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di kediamannya di kawasan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Prabowo memberikan pesan tajam dan penuh makna: “Rapatkan barisan.”
Pesan tersebut disampaikan langsung melalui sambungan telepon karena Prabowo berhalangan hadir secara fisik. Namun, pesan itu menjadi sorotan utama di tengah hadirnya para menteri masa depan dan tokoh nasional.
“Pak Presiden menelepon saya, menyampaikan selamat halal bihalal dan meminta kepada sesama menteri untuk terus merapatkan barisan,”
— Muhaimin Iskandar
Bukan Sekadar Silaturahmi: Ini Agenda Politik Tingkat Tinggi
Cak Imin menegaskan bahwa tidak ada pembicaraan politik secara resmi dalam acara tersebut. Namun, kehadiran tokoh-tokoh penting dari lingkaran dalam Kabinet Merah Putih mengindikasikan pemetaan awal kekuatan pemerintahan Prabowo yang akan datang.
“Halal Bihalal ini menjadi momen untuk memperkuat pola kerja bersama antaranggota kabinet,”
— Muhaimin Iskandar
Siapa Saja yang Hadir? Ini Bukan Acara Biasa
Yang datang malam itu bukan sekadar tamu Lebaran. Mereka adalah tokoh-tokoh yang disebut-sebut akan memegang peran kunci di pemerintahan mendatang:
- Wakil Presiden ke-13 KH Ma’ruf Amin
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad
- Menteri Agama Nasaruddin Umar
- Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul)
- Menteri ATR/BPN Nusron Wahid
- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian
- Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana
- Menteri UMKM Maman Abdurahman
- Wakapolri Komjen Ahmad Dofiri
- Kepala BPKP Yusuf Ateh
Dan tak kalah menarik, hadir pula sosok publik ternama:
- Raffi Ahmad, utusan khusus Presiden bidang ekonomi kreatif dan pemuda
- Ahmad Dhani, anggota DPR RI dan musisi
- Ida Fauziyah, mantan Menteri Ketenagakerjaan
Makna Politik di Balik Telepon Prabowo
Telepon Prabowo bukan sekadar basa-basi Lebaran. Ini adalah sinyal politik kuat: soliditas kabinet adalah prioritas utama. Dengan pemerintahan baru yang akan segera bekerja, konsolidasi internal menjadi kunci keberhasilan program pembangunan nasional.
Pernyataan “merapatkan barisan” mengandung pesan bahwa semua elemen kabinet harus mulai menyatu dalam visi yang sama – tidak boleh ada celah.
“Kami ingin memulai pemerintahan ini dengan kerja sama yang solid sejak awal. Tidak boleh ada ruang untuk tarik-ulur,”
— sumber internal yang enggan disebutkan namanya
Kabinet Merah Putih Bersiap Tempur
Acara Halal Bihalal ini secara tidak langsung menjadi arena unjuk kekuatan Kabinet Merah Putih. Pertemuan informal seperti ini sering menjadi panggung awal konsolidasi kekuasaan di balik layar. Di tengah transisi menuju pemerintahan baru, publik mulai melihat arah kemudi Prabowo dan siapa saja sosok di balik strategi besar yang akan dijalankan.
Halal Bihalal ala Cak Imin ini bukan hanya tentang saling memaafkan. Ini adalah babak baru konsolidasi politik dan pemerintahan, saat para menteri masa depan berkumpul dan mendengarkan pesan langsung dari sang presiden terpilih: Bersatu atau tertinggal.
(Anton)