SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa Indonesia tidak akan lagi mengimpor garam konsumsi mulai tahun depan. Kebijakan ini merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk mencapai swasembada garam, sesuai arahan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 126.
Hal tersebut disampaikan oleh Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, usai memimpin Rapat Koordinasi bersama Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Menteri Pertanian, dan Menteri Sekretaris Negara di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
“Tahun depan kita sudah tidak boleh lagi impor garam konsumsi. Itu tanggung jawab besar Menteri Kelautan dan Perikanan. Kebijakan ini diatur dalam Perpres 126, jadi kita harus swasembada,” ujar Zulhas.
Fokus pada Swasembada Garam Konsumsi
Dalam rapat tersebut, Zulhas menekankan bahwa pemenuhan kebutuhan garam konsumsi dalam negeri sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab Menteri Kelautan dan Perikanan. Pemerintah optimistis kebijakan ini dapat direalisasikan melalui optimalisasi produksi dalam negeri.
“Segala hal terkait neraca komoditas garam ini akan diawasi oleh Kemenko Pangan. Menteri teknis seperti Menteri Kelautan akan melakukan verifikasi terkait ketersediaan garam konsumsi di dalam negeri,” jelas Zulhas.
Target Pemenuhan Garam Industri
Selain fokus pada garam konsumsi, Zulhas juga mengungkapkan target pemerintah untuk menghentikan impor garam industri dalam dua tahun ke depan.
“Dua tahun lagi, garam industri juga harus bisa diproduksi sendiri. Ini tantangan besar, tapi kita harus mengejarnya. Menteri Kelautan akan berkoordinasi dengan Kemenko Pangan dan kementerian terkait untuk mencapai target ini,” tegas Zulhas.
Garam industri, yang digunakan dalam berbagai sektor seperti kimia dan makanan olahan, selama ini masih bergantung pada impor. Pemerintah berupaya mengurangi ketergantungan ini dengan memperkuat produksi dalam negeri.
“Menteri Perindustrian akan menghitung kebutuhan industri, sementara Menteri Kelautan memastikan kapasitas produksi bisa memenuhi angka tersebut. Tahun depan kita fokus konsumsi, dua tahun lagi targetnya garam industri,” imbuhnya.
Upaya Kolaborasi Antar-Kementerian
Untuk mewujudkan swasembada garam, pemerintah akan melibatkan berbagai pihak, mulai dari petambak garam lokal hingga kementerian terkait. Zulhas optimistis langkah ini akan berdampak positif pada kemandirian pangan dan penguatan sektor ekonomi lokal.
“Ini adalah langkah besar. Kita harus bekerja sama agar target ini tidak hanya tercapai, tetapi juga berkelanjutan. Swasembada garam adalah bagian dari komitmen kita untuk mengurangi ketergantungan impor,” tutup Zulhas.
Dengan kebijakan ini, pemerintah berharap bisa mendukung keberlanjutan ekonomi nasional serta meningkatkan kesejahteraan petambak garam dalam negeri. (Heru tri yuniarto)
(ANTON)