SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Para ilmuwan kini tengah mengembangkan teknologi canggih dengan memodifikasi ginjal babi agar bisa ditransplantasikan ke manusia. Langkah ini diharapkan menjadi solusi bagi ribuan pasien yang menunggu donor ginjal, mengingat ketersediaan organ manusia sangat terbatas.
Proses ini disebut xenotransplantasi, yaitu transplantasi organ dari hewan ke manusia. Babi menjadi pilihan utama karena ukuran dan fungsi ginjalnya yang mirip dengan manusia. Namun, agar tubuh manusia tidak menolak organ tersebut, para peneliti melakukan modifikasi genetik menggunakan teknologi seperti CRISPR. Teknologi ini memungkinkan mereka menghapus gen babi yang dapat memicu penolakan dan menambahkan gen manusia agar ginjal babi lebih “ramah” bagi tubuh manusia.
Salah satu terobosan terbaru menunjukkan ginjal babi hasil modifikasi dapat berfungsi selama lebih dari dua bulan ketika ditanamkan pada tubuh manusia yang dalam kondisi brain-dead. Ini merupakan langkah awal yang menggembirakan untuk menjembatani kekurangan donor organ manusia.
Meski begitu, masih ada tantangan besar, seperti sistem imun manusia yang kadang tetap menyerang ginjal babi, serta berbagai pertimbangan etika dan agama yang perlu diperhatikan. Penelitian ini masih dalam tahap uji klinis dan pengawasan ketat sebelum bisa diaplikasikan secara luas.
Para ahli berharap, suatu saat nanti transplantasi ginjal babi yang dimodifikasi dapat menyelamatkan banyak nyawa dan menjadi alternatif yang aman bagi pasien yang membutuhkan.
(Anton)




















































