SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Wakil Ketua Umum Partai Golkar sekaligus nahdliyin, Idrus Marham, mengusulkan agar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) segera menggelar percepatan muktamar sebagai langkah paling efektif untuk menyelesaikan konflik internal yang belakangan makin memanas.
Usulan itu disampaikan Idrus saat menjawab pertanyaan wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Kamis (27/11).
“Mungkin yang paling efektif, solutif, adalah percepatan muktamar,” ujar Idrus.
Konflik Kepemimpinan Dinilai Tidak Bisa Diselesaikan Lewat Pertemuan Biasa
Idrus menilai persoalan kepemimpinan di tubuh PBNU tidak bisa lagi diselesaikan hanya melalui pertemuan terbatas antara pihak-pihak yang berselisih. Menurutnya, perlu wadah yang lebih besar dan resmi—yaitu muktamar—agar keputusan yang diambil bersifat final dan diterima seluruh kader.
“Tidak bisa diselesaikan hanya pertemuan satu, dua, tiga orang. Harus diwadahi dengan percepatan muktamar NU itu sendiri,” tegasnya.
NU Harus Kembali pada Penguatan Organisasi, Bukan Rebutan Kekuasaan
Idrus menekankan bahwa muktamar bukan sekadar ajang memilih pemimpin, melainkan momentum untuk mengembalikan fokus NU pada penguatan organisasi dan pelayanan umat.
“Yang dikembangkan adalah bagaimana membesarkan NU, bukan bagaimana menguasai NU,” katanya.
Ia mengaku prihatin melihat konflik PBNU yang tak kunjung mereda dan justru semakin meruncing karena alasan yang ia sebut “pragmatis”.
Harapan Nahdliyin
Sebagai bagian dari komunitas NU, Idrus berharap percepatan muktamar dapat menjadi jalan tengah yang memperbaiki suasana organisasi serta mengembalikan semangat persatuan.
(Anton)




















































