SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Idrus Marham, angkat suara terkait polemik pernyataan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengenai kondisi listrik di wilayah terdampak bencana yang sempat disebut sejumlah pihak sebagai “kebohongan”. Idrus meminta publik, termasuk elite politik, melihat persoalan ini secara proporsional, mengingat situasi lapangan saat itu jauh dari kondisi normal.
Idrus menegaskan bahwa proses verifikasi data dalam kondisi bencana tidak bisa disamakan dengan situasi biasa. Ia menilai tuduhan terhadap Bahlil tidak berdasar, sebab kerusakan infrastruktur membuat pengecekan informasi secara cepat menjadi sangat sulit.
“Pasti salah kalau situasi tidak normal dilihat dalam perspektif normal. Banyak infrastruktur rusak, komunikasi terputus, dan semuanya membutuhkan waktu untuk dicek,” ujar Idrus.
Menurutnya, Bahlil selama ini dikenal teliti dalam memeriksa data. Langkah turun langsung ke daerah terdampak menunjukkan komitmen Bahlil untuk memastikan percepatan pemulihan, termasuk kebutuhan dasar seperti listrik, gas, hingga perbaikan jembatan.
“Keinginan beliau sederhana: agar kondisi yang tidak normal bisa kembali normal secepat mungkin,” tambah Idrus.
Idrus menyebut tuduhan bahwa Bahlil “berbohong” sebagai hal yang tidak tepat dan justru berpotensi dipengaruhi kepentingan politik. Ia mengajak semua pihak untuk fokus membantu masyarakat, bukan saling menyalahkan.
“Bukan saatnya menjadikan bencana sebagai alat politik. Rakyat sudah menderita, jangan ditambah dengan retorika yang memecah belah,” kritiknya.
Lebih jauh, Idrus menyampaikan bahwa Bahlil memilih tetap bekerja di lapangan ketimbang membalas serangan politik. Ia mengatakan Bahlil menjalankan tugas sesuai arahan Presiden untuk mempercepat pemulihan wilayah yang terdampak.
“Beliau tidak marah. Yang penting ada di lapangan, bekerja, dan memanfaatkan kewenangan sesuai perintah Presiden,” ungkapnya.
Idrus juga menyinggung pesan Presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai pentingnya solidaritas sosial dalam menghadapi bencana. Ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk saling membantu dan menjaga persatuan.
“Indonesia ini rumah besar kita. Mari saling mendukung, bukan saling mencaci,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Idrus berharap pemulihan cepat mampu mengembalikan optimisme warga di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat yang kini tengah bangkit dari dampak bencana.
(Anton)




















































