SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Hujan Bulan Juni, sebuah karya puitis sastrawan dari alm.Sapardi Djoko Damono, yang juga pernah menjadi inspirasi sebuah film yang disutradarai Reni Nurcahyo Hesti Saputra serta diperankan Adipati Dolken itu, nampaknya juga Hujan Bulan Juni menjadi inspirasi lahirnya talenta muda berbakat Indonesia, Alexandra.
Hujan di Bulan Juni itu, menjadi inspirasi Alexandra untuk menuliskan perasaan hatinya menjadi sebuah syair indah, lirik yang begitu menyentuh hati dengan sentuhan melodi yang ringan untuk anak anak seusianya di usia 13 tahun. Warna suaranya yang khas menjadi kekuatan sendiri untuk siapa saja yang mendengar buah lagu ciptaannya ini, Word Left Unsaid, pasti terpesona.
Dari sanalah, lantaran Hujan di Bulan Juni, kemudian mengajak remaja dengan wajah yang lembut dan manis ini, menapaki suratan tangannya untuk bisa menyajikan single keduanya ini kepada masyarakat pencinta musik Indonesia. Dan meski Pandemi Covid juga dirasakannya, tetapi kreativitasnya terus meretas menjadi karya karya lagunya yang indah dan menginspirasi. Terbukti semua mengalir begitu saja, hingga bakat yang terpendam selama inipun muncul di waktunya yang tepat dan luar biasa itu.
Bahkan di Agustus 2020 ini, Alexandra atau akrab disapa Alexa segera meluncurkan single yang menggugah nilai nilai kebangsaan bertajuk “Pahlawan Ku” disamping tentunya single terbaru Alexa yang berbahasa Inggris lagi. Tentunya ini berkat dukungan sepenuhnya dari kedua orangtuanya, Alex Naviyanto dan Timor Setiorini, untuk mengikuti garis tangannya.
Remaja cantik kelahiran 12 Oktober 2006 ini, di usia yang masih belia sudah memperlihatkan bakat yang mumpuni serta mempunyai kemampuan menulis lagu dalam bahasa Inggris. Seperti lagu Word Left Unsaid yang bercerita tentang seseorang yang masih berharap pasangannya akan kembali ini menjadi bukti bahwa Alexa siap menyemarakan blantika musik nasional, bahkan dunia.
Bahkan Alexa kini telah menempatkan kedua orang tua nya, Alex Naviyanto dan Timor Setiorini, sebagai Produsernya, dan Ahmad Safari selaku Manager, serta Ilham Saputra didapuk sebagai Arrangernya.
“Single ini tercipta disaat aku banyak berada di rumah karena masih mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi Covid – 19, ide nya datang begitu saja saat malam, saat hujan turun di bulan Juni, tiba – tiba aku mendapat inspirasi dan langsung menulis lagu ini. Dan aku langsung mengambil gitar Papa serta langsung kasih tahu Papa bahwa aku punya lagu”, terang Alexa.
Alexa yang masih seorang pelajar kelas X di Global Islamic School, Tangerang Selatan, mengaku sangat nyaman kalau lagu lagu ciptaannya di tulis dalam bahasa Inggris, karena arti dalam bahasa Inggris sangat luas dan dalam untuk mengungkapkan fikiran serta perasaannya. Dan, Word Left Unsaid ini akan lebih mengena bila liriknya di tulis dalam bahasa Inggris. Tentunya ini menjadi modal besar bagi Alexa untuk merambah ke mancanegara lewat lagu lagunya yang puitis dan indah tersebut.
Saat ini team di belakang layar Alexa masih mempromosikan single perdana Alexa tersebut di media sosial, namun mereka sudah juga merilis single Word Left Unsaid ini di berbagai digital platform. Team sukses Alexa sudah sangat sejalan dengan tujuan Alexa untuk menuju ke arah yang lebih profesional lagi kedepannya.
(tjo; foto yok