SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021), esok. Rencananya, Presiden Jokowi akan meninjau kondisi terkini dampak bencana erupsi Gunung Semeru.
“Besok Bapak Presiden akan melakukan kunjungan kerja ke Lumajang untuk melihat langsung kondisi terkini dari akibat bencana erupsi Sumeru. Besok beliau berangkat dari Halim pagi hari,” ujar Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono, Senin (6/12/2021).
Heru mengatakan, ada beberapa titik lokasi yang akan dikunjungi Presiden, yakni posko-posko, dapur umum dan rumah sakit terdekat. Ada beberapa posko yang telah didirikan oleh BNPB maupun gubernur, maupun pangdam, TNI/polri. Serta tentu dapur umum yang telah disiapkan oleh Kementerian Sosial.
“Beliau akan meninjau ke tempat itu. Juga mungkin jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi posko-posko itu, ada rumah sakit dimana saat ini sedang ada dua atau tiga korban terkena panas erupsi,” kata Heru.
Selain itu, Presiden juga dijadwalkan akan memberikan bantuan kepada para korban yang terdampak erupsi Gunung Semeru.
“Bapak Presiden akan juga memberikan bantuan dari beliau langsung untuk para korban erupsi Semeru,” ujarnya.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang yang diperbarui pada Minggu (5/12) pukul 17.00 WIB, bencana alam itu menyebabkan setidaknya 14 orang meninggal dunia dan 69 orang terluka. Warga yang meninggal dunia dan terluka merupakan warga Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, awan panas guguran Gunung Semeru juga menyebabkan 2.970 rumah dan 13 fasilitas umum rusak. Fasilitas umum yang rusak meliputi jembatan, sarana pendidikan, dan tempat ibadah.
Jembatan Gladak Perak yang menghubungkan Lumajang dengan Malang ambruk, sehingga warga Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari tidak bisa mengakses jalan menuju Kota Lumajang. Kerusakan Gladak Perak membuat Pemerintah Kabupaten Lumajang kesulitan melakukan evakuasi dan menyalurkan bantuan bagi warga yang terdampak letusan Gunung Semeru di Kecamatan Pronojiwo.
Kondisi yang demikian memaksa Pemerintah Kabupaten Lumajang meminta bantuan dari Pemerintah Kabupaten dan Kota Malang untuk menangani korban bencana di wilayah itu.
Luncuran awan panas guguran dan hujan abu Gunung Semeru juga memaksa warga di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo dan Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, mengungsi ke masjid, sekolah, kantor desa, serta tempat-tempat yang dianggap lebih aman.
Di Kecamatan Pronojiwo tercatat ada 305 warga yang mengungsi. Mereka mengungsi di SDN Supiturang 04, Masjid Baitul Jadid, SDN Oro Oro Ombo 3, SDN Oro Oro Ombo 2, Masjid Pemukiman Dusun Kampung Renteng, Balai Desa Oro Oro Ombo, Balai Desa Sumberurip, SDN Sumberurip, dan rumah kerabat.
Selain itu ada 409 warga yang mengungsi di Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Balai Desa Sumbermujur, Dusun Kampung Renteng dan Dusun Kajarkuning di Desa Sumberwuluh, dan Kantor Camat Candipuro di Kecamatan Candipuro.
Di Kecamatan Pasirian juga ada 188 orang mengungsi. Mereka mengungsi di Balai Desa Condro, Balai Desa Pasirian, Masjid Baiturahman, dan Masjid Nurul Huda. (wwa)