SUARAINDONEWS.COM, Jakarta ā *Washington, 14 Maret 2025** ā Presiden Amerika Serikat (AS) ke-47, Donald Trump, kembali mengobarkan perang dagang dengan kebijakan tarif yang ekstrem. Kali ini, ia mengancam akan menerapkan tarif 200% terhadap anggur, sampanye, dan berbagai minuman beralkohol asal Uni Eropa (UE). Langkah ini merupakan balasan atas rencana UE mengenakan pungutan sebesar US$ 28,26 miliar terhadap barang-barang AS, termasuk wiski, yang akan diberlakukan mulai April.
āJika tarif ini tidak segera dicabut, AS akan segera mengenakan tarif 200% untuk semua ANGGUR, SAMPANYE & PRODUK ALKOHOL YANG KELUAR DARI PRANCIS DAN NEGARA-NEGARA LAIN YANG DIWAKILI UE,ā tulis Trump di platform Truth Social miliknya pada Jumat (14/3/2025).
Tarif Balasan dan Respons Trump
Pungutan UE terhadap barang-barang AS sejatinya merupakan balasan atas kebijakan tarif impor baja dan aluminium sebesar 25% yang diberlakukan AS sejak Rabu lalu. Trump menilai langkah UE ini tidak adil dan menegaskan bahwa ia akan bertahan dengan kebijakan tarif agresifnya.
āUE adalah salah satu otoritas pajak dan tarif yang paling bermusuhan dan kasar di dunia. Mereka hanya ingin mengambil keuntungan dari AS,ā tegasnya dalam konferensi pers.
Sebagai bagian dari respons AS, wiski Amerika juga akan dikenai tarif 50% di pasar Eropa.
Reaksi Eropa: Tak Akan Mundur!
Ancaman tarif ini mendapat tanggapan keras dari para pemimpin Eropa. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menyatakan bahwa UE siap bernegosiasi, meskipun menegaskan bahwa tarif yang tinggi akan berdampak buruk pada bisnis. Sementara itu, Menteri Perdagangan Luar Negeri Prancis Laurent Saint-Martin bersikeras bahwa negaranya tidak akan menyerah pada ancaman dan siap membalas.
Menteri Pertanian Spanyol juga berharap negosiasi dapat dilakukan untuk menghindari eskalasi perang dagang.
Kekhawatiran dari Industri Minuman dan Bisnis
Kelompok perdagangan minuman beralkohol Eropa, Spirits Europe, mengkritik kebijakan tarif ini dan meminta AS serta UE untuk tidak menggunakan sektor mereka sebagai alat tawar-menawar dalam perang dagang.
Para pemilik bisnis di AS pun ikut khawatir. Francis Schott, seorang pemilik restoran di New Jersey yang banyak menjual anggur Eropa, mengatakan kebijakan Trump bisa merusak bisnisnya.
āTarif 200% akan membuat harga melambung. Bisnis kami akan hancur,ā keluhnya.
Federasi Eksportir Anggur dan Minuman Beralkohol Prancis (FEVS) juga menyalahkan Komisi Eropa atas kebijakan yang dianggap membuat produk mereka menjadi sasaran balasan dari Trump.
āKami muak dikorbankan untuk masalah yang bukan kesalahan kami sendiri,ā kata Nicolas Ozanam, Direktur Jenderal FEVS.
Dampak Perang Dagang dan Ketidakpastian Pasar
Menurut data Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Eropa mengekspor anggur dan sampanye senilai hampir US$ 5,2 miliar ke AS pada tahun 2023. Jika tarif 200% diberlakukan, harga beberapa botol anggur yang saat ini sekitar US$ 60 bisa melonjak menjadi lebih dari US$ 180.
Trump tidak hanya menargetkan Eropa. Sebelumnya, ia juga telah memberlakukan tarif tinggi terhadap Kanada, Meksiko, dan China atas berbagai alasan, termasuk dugaan penyelundupan fentanil dan imigrasi ilegal.
Ketidakpastian akibat kebijakan dagang Trump mulai mengguncang pasar keuangan. Beberapa negara seperti China dan Kanada telah menerapkan tarif balasan, sementara para ekonom memperingatkan bahwa perang dagang ini dapat memicu resesi global.
š Bagaimana kelanjutan perang dagang ini? Apakah UE akan membalas atau memilih bernegosiasi? Kita tunggu perkembangan selanjutnya!
(Anton)