SUARAINDONEWS.COM, Makassar – Menteri Agama RI (Gusmen) Yaqut Cholil Qoumas menunjuk H Ali Yafid sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan menggantikan H Khaeroni yang akan memasuki masa purna bakti pada 1 Januari 2024.
“Surat Perintah Gusmen tentang penunjukan H Ali Yafid sebagai Plt Kakanwil diserahkan langsung oleh Prof Nizar (Sekjen Kemenag RI). Penyerahannya juga disaksikan Kakanwil H Khaeroni di asrama Haji Makassar,” ujar Ketua Tim Humas, Data dan Informasi Kanwil Kemenag Sulsel, Mawardi Siraj di Makassar, Sabtu (30/12/2023).
Penunjukan diinformasikan oleh Sekjen Kemenag RI H Nizar Ali di sela kunjungan kerja ke Makassar untuk meresmikan sejumlah gedung Balai Nikah dan PLHUT di Sulsel yang dibangun melalui skema pembiayaan SBSN.
Pada Surat Perintah Menteri Agama Nomor 125123/B.II/3/2023 tertanggal 22 Desember 2023 itu menyebutkan bahwa terhitung mulai tanggal 1 Januari 2024, Dr H Ali Yafid, S.Ag, M. Pd.I, pangkat Pembina Tk.I, IV/b disamping jabatannya sebagai Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulsel, juga melaksanakan tugas tambahan sebagai Pelaksana Tugas Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulsel sampai dengan ditetapkan dan dilantiknya pejabat yang definitif.
Pada acara pelepasan purna tugas Kakanwil Khaeroni di aula Arafah Asrama Haji Makassar, Ali Yafid mengungkapkan bahwa amanah dari Menteri Agama adalah sebuah tanggung jawab besar yang harus dilaksanakan sebaik mungkin.
“Plt itu adalah tanggungjawabnya besar dan saya akan berusaha menjalankannya sebaik mungkin hingga ada Kakanwil yang definitif yang menakhodai Kemenag Sulsel,” ucap Ali Yafid.
Pria kelahiran Kabupaten Bone 5 Januari 1971 ini mengatakan akan melanjutkan program-program inovatif yang digagas oleh Kakanwil Khaeroni selama memimpin Kanwil Kemang Sulsel 3 tahun lebih, dan tetap akan mengawal program prioritas kementerian agama yang digagas oleh Gus Menteri Agama.
“Pak H Khaeroni itu punya gagasan-gagasan yang kadang kita tidak pernah berpikir ke arah sana, misalnya kegiatan Pekan Merdeka Toleransi dan Khatmil Quran yang tercatat sebagai rekor dunia. Tidak ada salahnya kita meniru gagasan-gagasan inovatif seperti itu,” tutupnya. (ANT/Akhirudin).