SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Google lagi-lagi bikin dunia teknologi tercengang!
Perusahaan raksasa itu baru aja merilis Veo 3.1, versi terbaru dari generator video AI mereka yang diklaim bisa menghasilkan video dan audio lebih realistis, sinematik, dan canggih dari sebelumnya.
Rilis resminya diumumkan pada Rabu (15/10), dan langsung ramai dibahas oleh media teknologi seperti The Verge dan TechCrunch.
Yang bikin heboh, Google nggak cuma meningkatkan kualitas visual, tapi juga memberi kendali penuh bagi pengguna buat “mengedit kenyataan” dalam video mereka.
Dari Efek Bayangan Sampai Hapus Objek: AI Ini Bisa Semuanya
Fitur andalan Veo 3.1 ada di alat pembuat film AI bernama Flow.
Sekarang pengguna bisa menambah, mengatur bayangan, hingga mengubah pencahayaan video agar tampil seolah dibuat di studio film sungguhan.
Bukan cuma itu — Google juga memperkenalkan fitur “erase anything”, alias kemampuan buat menghapus apa pun dari video, dan AI akan otomatis mengisi latar belakangnya biar tampak natural, kayak objek itu memang nggak pernah ada di sana.
Jadi, salah ambil gambar? Tinggal hapus, beres.
Dari Gambar Jadi Video Penuh Audio — Literally Magic!
Buat kreator konten, fitur-fitur baru ini bakal terasa kayak sulap digital:
- “Ingredients to Video”: cukup unggah tiga gambar referensi, dan Veo bakal bikin video lengkap dengan audio.
- “Frames to Video”: bikin transisi superhalus dari satu gambar ke gambar lain, lagi-lagi dengan audio otomatis.
- “Scene Extension”: kalau video kamu kependekan, tinggal tambah sampai 1 menit ekstra tanpa ribet shooting ulang — AI yang ngerjain semuanya.
Semua fitur ini bikin Veo 3.1 terasa kayak asisten sutradara digital yang nggak pernah capek.
Harga Sama, Kualitas Naik Drastis
Walau fitur tambah banyak, harga langganan Veo 3.1 tetap sama seperti versi sebelumnya.
Model ini tersedia lewat API Gemini untuk pengembang dan sudah aktif di aplikasi Gemini sebagai bagian dari “pratinjau berbayar.”
Google juga memastikan, semua video yang dibuat dengan Veo bakal punya watermark khusus (SynthID) sebagai penanda buatan AI — langkah pencegahan biar teknologi ini nggak disalahgunakan buat deepfake atau disinformasi.
Siap Tantang Sora 2 dari OpenAI
Banyak pengamat menyebut peluncuran Veo 3.1 ini sebagai “serangan balasan” Google terhadap Sora 2 milik OpenAI.
TechRadar bahkan menulis bahwa Google “secara jelas menargetkan” pasar video AI yang saat ini dikuasai Sora, dengan keunggulan durasi video lebih panjang dan efek audio yang jauh lebih hidup.
Era Baru Video AI Dimulai
Dengan Veo 3.1, Google seolah mengirim pesan ke seluruh dunia kreator:
masa depan film, konten, dan storytelling kini bisa lahir dari keyboard, bukan kamera.
Yang dulunya butuh tim produksi besar dan dana puluhan juta, sekarang bisa dilakukan siapa pun — asal tahu cara main dengan AI.
(Anton)




















































