SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Sejak dirilis pada 2022, chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) ChatGPT langsung jadi salah satu asisten digital paling populer di dunia. Alasannya sederhana: kemampuannya memahami konteks percakapan dan menghasilkan teks yang terdengar alami membuat banyak orang merasa terbantu dalam pekerjaan maupun aktivitas sehari-hari.
Namun, sebenarnya untuk apa ChatGPT paling sering dipakai? Pertanyaan itu terjawab lewat sebuah makalah penelitian terbaru dari OpenAI yang menganalisis 1,1 juta percakapan pengguna aktif ChatGPT antara Mei 2024 hingga Juli 2025.
ChatGPT Jadi Andalan untuk Hal Serius
Hasil penelitian menunjukkan, lebih dari 55% prompt pengguna termasuk ke dalam kategori pembelajaran dan produktivitas. Artinya, kebanyakan orang memanfaatkan ChatGPT untuk hal-hal serius, seperti:
- Membantu memahami konsep rumit,
- Memperbaiki tulisan atau karangan,
- Menulis email atau laporan,
- Meringkas artikel panjang,
- Hingga membuat dan memperbaiki kode pemrograman.
Dengan fungsi ini, ChatGPT bukan hanya jadi chatbot biasa, melainkan berperan sebagai asisten digital, tutor, sekaligus pendamping riset bagi berbagai kalangan.
Dipakai Banyak Profesi
Penelitian ini juga mencatat bahwa pengguna ChatGPT berasal dari latar belakang profesi yang sangat beragam. Mulai dari pemasar, pengembang perangkat lunak, peneliti, hingga pelajar, semuanya mengintegrasikan AI ini ke dalam rutinitas mereka.
Bukan Cuma Kerja, tapi Juga Hiburan
Meski fokus utamanya produktivitas, kategori hiburan dan roleplaying juga punya tempat tersendiri. Pengguna kerap meminta ChatGPT menulis cerita fiksi, membuat ide permainan, hingga menulis fan fiction. Fakta ini menunjukkan bahwa ChatGPT punya potensi kreatif yang besar, tidak terbatas hanya pada tugas-tugas fungsional.
Analisis Skala Besar Pertama
OpenAI menegaskan, studi ini merupakan analisis skala besar pertama mengenai perilaku penggunaan ChatGPT. Jika sebelumnya hanya ada survei atau cerita pengalaman pribadi, kali ini datanya berbasis jutaan interaksi nyata pengguna.
Hasilnya memperkuat satu hal: ChatGPT kini sudah jadi bagian penting dari cara orang belajar, bekerja, sekaligus berkreasi di era digital.
(Anton)