SUARAINDONEWS.COM, Padang-Generasi muda yang tengah mengenyam pendidikannya di perguruan tinggi merupakan orang orang yang beruntung. Karena mereka disiapkan dan diharapkan orangtua mereka menjadi generasi penerus yang memiliki masa depan yang baik dan cerah.
Secara sadar atau tidak, para mahasiswa itu diharapkan oleh masyarakat dan bangsa ini untuk menjadi pemimpin. Mereka dengan ilmu yang dimilikinya kelak juga sekaligus memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk kemajuan negara, bangsa dan masyarakatnya. Disamping menjadi Pemimpin itu tidak lah datang otomatis, tapi dipersiapkan, diperjuangkan dan diusahakan dengan kerja keras serta doa yang ikhlas.
Dan salah satu program unggulan yang dicanangkan Pemerintahan Jokowi – Makruf Amin lima tahun kedepan yakni membangun SDM Profesional di segala bidang, mengisi lapangan kerja yang tersedia atau menciptakan lapangan kerja agar bisa mengurangi jumlah pengangguran terbuka.
Sedangkan bagi generasi muda atau mahasiswa yang memilih menjadi politisi tentu akan menghadapi tantangan tersendiri. Karena menjadi politisi tidak cukup hanya memiliki ilmu semata, namun harus dibekali pula oleh pengalaman berorganisasi yang baik.
Karena seperti kita ketahui, belum ada atau belum tersedianya sekolah atau perguruan tinggi atau vocational training, untuk menjadi Presiden, Gubernur, Walikota, Bupati, anggota DPR-RI, DPD RI dan DPRD. Padahal semua itu merupakan jabatan politik yang penting dan strategis untuk memajukan kemajuan masyarakat suatu bangsa.
Untuk menjadi politisi di Indonesia sekarang, paling tidak membutuhkan 4 (empat) persyaratan yaitu memiliki modal intelektual, moral, jaringan sosial dan finansial. Dalam bahasa sederhana, seseorang untuk bisa terpilih dalam Pemilu atau Pilkada harus mempunyai Integritas, Popularitas, Elektabitas dan Finansial (sebagai bagian dari isi tas, red).
Politisi sebagai pemimpin sesuai tingkatannya dituntut memiliki Integritas, bisa menjadi teladan untuk menjaring popularitas, peka pada situasi lingkungan dan mampu mengambil keputusan cepat dengan resiko seminim mungkin, sebagai tolok ukur elektabilitas kita. Dan modal finansial mutlak dibutuhkan di era politik yang pragmatis, liberal dan transaksional sekarang ini untuk biaya politik (cost polititics). Bahkan modal finansial bisa mengalahkan modal lain dalam pemilu dan pilkada.
Untuk mendapat modal finansial haruslah diusahakan sendiri dengan bekerja atau mulai usaha atau bisnis yang bisa dirintis sendiri atau bersama-sama dengan teman kuliah atau teman se-organisasi. Sementara itu, bagi anak atau keluarga pemilik/pemimpin partai atau keluarga Gubernur, Bupati/ Walikota yang bisa terpilih dalam kontestasi politik karena pengaruh, jaringan kekuasaan dan kekuatan keuangan yang digerakkan oleh pejabat tersebut tidaklah berlaku.
Mereka dengan modal yang memadai akan memilih bergabung dengan partai politik yang berpengalaman dan punya visi besar bagi kepentingan dan kemajuan bangsa. Dengan demikian, maka terbukalah jalan bagi aktifis generasi muda untuk terpilih menjadi politisi.
Oleh karenanya, sejumlah organisasi kemahasiswaan patut dihargai dan diapresiasi, lantaran secara rutin melakukan pengkaderan dan melaksanakan regenerasi kepemimpinan secara berkala dan teratur. Karena hal tersebut akan memberi kesempatan kepada para mahasiswa untuk melatih diri menjadi pemimpin, mangkaji masalah sosial politik dan kenegaraan, yang seiring sejalan dengan ilmu pengetahuan yang ingin diperolehnya saat di bangku perkuliahan.
Sehingga setelah menjadi Sarjana kelak sudah memilki modal intelektual, moral dan sosial untuk menjadi politisi. Sedangkan modal finansial tentu akan mengikuti dengan sendirinya.
Namun yang perlu diingat, bahwa sebagai manusia untuk sukses menjadi politisi bukan saja ditentukan oleh kemampuan berinteraksi dengan manusia lainnya (hablum minan nas) tetapi juga wujud keberhasilan hubungan dengan Allah yang maha kuasa (hablum minallah), melalui ketaatan ibadah sesuai tuntunan Al Quran dan Hadist.
(Oleh Darul Siska; Disampaikan dalam Forum Advanced Training HMI Badko Sumbar di Padang, tanggal 29-08-2019)