SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Belum hilang dari ingatan, masyarakat Jabodetabek dihebohkan oleh isu babi ngepet di Depok, Jawa Barat. Beruntung kisah tersebut ternyata rekayasa semata.
Selebgram Furi Harun, sekaligus dikaruniai Indigo Interdimensional mengatakan bahwa praktik babi ngepet pernah ada di Indonesia. Hanya saja, sejurus dengan waktu di era modern masa kini, praktik babi ngepet sudah sangat jarang terjadi.
“Babi ngepet memang ada, namun di zaman sekarang sudah jarang terjadi di perkotaan, dimana semakin banyak orang yang begadang,” ujar Furi Harun, menjawab pertanyaan, di acara peluncuran bukun berjudul, Kisah 7 Boneka Furi Harun, di Jakarta Selatan, Jumat (30/4) malam.
“Beda dengan zaman dulu. Jam delapan malam saja orang orang udah pada tidur, sehingga orang yang melakukan praktik pesugihan dengan babi ngepet bisa dengan bebas berkeliaran. Babi Ngepet kebanyakan terjadi di perkampungan yang relatif tenang dan sepi,” jelasnya.
Lebih jauh Furi Harun menjelaskan bahwa babi ngepet adalah sebuah praktik ilmu hitam. Bagian dari praktik pesugihan yang bekerja sama dengan siluman babi.
“Praktik babi ngepet biasanya dilakukan oleh dua orang. Salah satu diantaranya akan berubah wujud menjadi babi untuk ngambilin uang, sementara yang satu lagi bertugas menjaga nyala lilin tidak sampai padam.
“Pada saat lilinnya bergerak-gerak itu dipercaya kondisi si babi sedang terancam atau bahaya, artinya kehadiran mereka sudah ketahun, sehingga lilin harus segera dipadamkan,” ujar Furi.
“Kalau lilin sudah mati, si babi ngepet hilang dan pulang ke rumahnya,” ujar Furi Harun, juga menyebutkan ciri-ciri babi ngepet.
“Tubuhnya mirip babi, namun kepala dan wajahnya menyerupai manusia, Untuk memastikannya, sebaiknya ditangkap dan memematikan wajahnya,” katanya.
“Biasanya, kepala babi tersebut mirip dengan wajah salah seorang warga yang tinggal di wilayah tersebut. Kenapa? Babi ngepet tidak bisa keluar dari wilayah tempat tinggalnya, lantaran cara berjalannya sudah menarik perhatian orang. Jadi susah sekali kalau si babi ini pergi ke kota lain,” kata Furi Harun. (Tumpak S)