SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Presidium Nasional Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) mengatakan
salah satu program utama Forhati yaitu menegakkan ketahanan keluarga untuk menguatkan NKRI.
“Bakti sosial Forhati tahun ini disamping berkomitmen pada kesejahteraan kaum dhuafa juga pada masalah Ketahanan Keluarga. Masalah ini menjadi keprihatinan Forhati karena inti pembentukan generasi yang tangguh berada pada Ketahanan Keluarga, ” ujar
Koordinator Presidium Nasional FORHATI, Hanifah Husein saat berbuka puasa
di Masjid At-Taubah, Jl. Rawajati Timur 2, Pancoran, Jakarta Selatan, Jum’at (25/5/2018).
Sementara itu tantangan masalah kehidupan,dewasa ini justru melemahkan sendi-sendi keluarga.
“Acara Buka Puasa Bersama Kaum Dhuafa dan Bazar murah sembako ini juga dimaksudkan memperkaya para mustahik tentang ketahanan keluarga, ” lanjutnya.
Hadir dalam acara tersebut diantaranya Dr. Yeni Huriani, Dosen UIN Sunan Gunung Jati, Bandung Jawa Barat, Gubernur DKI Jakarta.
Secara umum konsep Ketahanan Keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta memiliki kemampuan fisik materiil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin. Yakni meliputi Ketahanan fisik (ekonomi, kesehatan, perumahan), Ketahanan sosial (pendidikan, budaya), dan Ketahanan psikososial (agama).
Keluarga saat ini dihadapkan pada masalah seperti disorientasi fungsi keluarga, pengalihan pengasuhan anak kepada fihak lain, hambatan interaksi dan komunikasi, serta kegagalan memenuhi hak-hak anak.
“Sementara itu anak-anak kita dikepung oleh problem seputar mereka seperti ancaman trafiking, narkotika, pornografi, predator seks, tayangan televisi yang tidak mendidik, dan lain-lain, ” kata Hanifah.
Hanifah menambahkan masalah-masalah itu perlu difahami oleh para orang tua, sehingga dari penyuluhan tentang Ketahanan Keluarga yang diberikan oleh Forhati mereka tahu apa yang harus dilakukan ketika menghadapi realitas yang sering kali membingungkan itu.(Bams)