SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Angka kasus HIV (Human Immunodeficiency Virus) alias penyakit infeksi virus yang merusak sistem kekebalan tubuh, tidak pernah surut di Indonesia. Kementerian Kesehatan RI mencacat, sampai Juni 2019 ada 349.883 pengidap HIV di Indonesia.
Pengidapnya, tidak lagi melulu mereka yang transgender dan pekerja seks komersil, tapi kini merambah ke rumah tangga, alias para ibu rumah tangga.
Situasi memilukan ini menghentak produser sekaligus artis Lola Amaria. Kemudian menggagas sebuah film pendek tentang kewaspadaan atas persebaran penyakit HIV, berjudul Calon Pengantin.
Film berdurasi hampir 47 menit, arahan sutradara Shalahuddin Siregar ini dibangun dari skenario Sari Ayu Massie, merupakan produksi Lola Amaria Production, testJKT bersama Update Status.
“Lima tahun belakangan ini, HIV banyak diderita olah ibu-ibu rumahan, yang tidak tahu apa-apa. Kami membuat film pendek yang isinya mengedukasi dan orang harus paham masalah ini,” ujar Lola, dalam jumpa pers baru-baru ini..
Menurut Lola, Calon Pengantin, mengambil sudut pandang perempuan, berbicara tentang hasrat dan otoritas tubuh perempuan yang jarang dibicarakan.
“Juga tentang sistem dukungan yang sangat penting dalam konteks HIV/AIDS, digambarkan melalui karakter nenek,” ujar dia.
Di pihak lain, sutradara Shalahuddin berhasil menggarap film ini begitu menghibur. Niatnya, agar pesan dalam film bisa sampai ke masyarakat, khususnya menengah bawah.
“Kami ingin membuat film dengan tone yang positif dan memberikan harapan, terutama kepada ODHA (Orang Dengan HIV AIDS)” tutur Shalahuddin.
Ia membangun cerita lewat kisah cinta Siti dan Bondan yang diperankan oleh Tatyana Akman dan Agra Piliang. Keduanya, tinggal di salah satu rusun di Jakarta.
Pasangan kekasih ini dihadapkan pada dilema untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seksual, sebagai salah satu syarat, untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.
“Pemilihan kisah cinta anak muda ini supaya filmnya lebih mudah diterima, karena kisah cinta dan pernikahan selalu menarik bagi para penonton,” jelas Lola.
Kendati demikian, Lola mengklaim bahwa film Calon Pengantin berbeda dari film bertema kisah cinta anak muda lainnya.
“Kami membicarakan seks secara terbuka dan positif, dengan dukungan orang-orang terdekat, yang digambarkan melalui karakter nenek. Mengambil sudut pandang perempuan, berbicara tentang hasrat dan otoritas tubuh perempuan yang jarang dibicarakan dalam konteks menghadapi persebaran HIV AIDS, yang diam-diam kian akrab dengan keseharian kita,” jelas Lola.
Maksud film ini, mengajak orang agar peduli pada kesehatan seksual, terutama HIV. Mengajak orang melakukan tes kesehatan, terutama HIV, karena belakangan ini paling banyak terdampak adalah Ibu rumah tangga, yang berarti di bawa pasangannya.
Edukasi lain, HIV bisa menular, diantaranya melalui hubungan seks bebas, penggunaan jarum suntik yang sudah terkontaminasi, lewat ASI ibu menyusui dan masih banyak lagi.
Film yang membutuhkan waktu syuting selama 4 hari di masa pandemi ini, kian bernyawa oleh iringan lagu tema berjudul Hiruplah Hidup, karya Ananda Badudu, mampu menerbitkan nuansa keharuan.
Selain dibintangi Tatyana Akman, Agra Pilliang, film Calon Pengantin juga menghadirkan Revaldo dan Gia Partawinata.
Film ini sudah tayangkan pada 3 Desember 2020, bisa diakses secara gratis melalui kanal YouTube. Memasuki hari ketiga, Rabu (16/12) siang sudah disaksikan lebih dari 3200 penonton. (TS)