SUARAINDONEWS.COM, Palembang – Anggota Komisi IV DPR RI dari Partai Gerindra, Endang Setyawati Thohari, menyoroti kurangnya sosialisasi mengenai program pupuk bersubsidi yang diberikan oleh pemerintah. Meskipun mengapresiasi program tersebut, Endang menekankan bahwa kurangnya sosialisasi telah menyebabkan beberapa masalah, salah satunya adalah adanya kios-kios pupuk yang menjual pupuk subsidi, menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat.
Menurut Endang, kurangnya sosialisasi menyebabkan para petani kesulitan untuk mendapatkan pupuk subsidi, terutama di daerah-daerah yang sulit diakses. Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa pemerintah perlu lebih aktif dalam memberikan sosialisasi kepada para petani mengenai program pupuk subsidi, serta meningkatkan aksesibilitas pupuk tersebut.
“Pada dasarnya, petani kita, walaupun memiliki KTP, akan kesulitan mengakses distributor pupuk jika tidak ada sosialisasi yang memadai. Hal ini akan menyebabkan kegelisahan di kalangan petani. Tujuan dari program pupuk bersubsidi adalah untuk mendorong pertanian yang maju dan petani yang sejahtera,” ungkap Endang.
Politisi tersebut juga mengingatkan bahwa tujuan dari program pupuk bersubsidi tidak akan tercapai jika petani tetap berada dalam kondisi miskin. Dia menyoroti bahwa banyak persoalan yang terjadi di lapangan, seperti kesulitan dalam memperoleh fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh pemerintah.
“Guna memberikan solusi terhadap permasalahan pupuk bersubsidi, perlu adanya sosialisasi kepada para distributor pupuk tentang bagaimana cara memberikan akses pupuk bersubsidi kepada para petani sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika perlu, syarat-syarat dan ketentuan tersebut dapat dituliskan dalam spanduk besar agar para petani tidak lagi kesulitan dalam mengakses pupuk subsidi,” tambahnya.
Dengan demikian, Endang Setyawati Thohari menekankan pentingnya peran pemerintah dan para distributor pupuk dalam memberikan sosialisasi yang memadai serta meningkatkan aksesibilitas pupuk subsidi demi kemajuan pertanian dan kesejahteraan petani di Indonesia.
(Anton)