SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Indonesia akhirnya bisa keluar dari kondisi resesi ekonomi di kuartal II-2021 ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh hingga 7,07% di kuartal II-2021.
“Maka pada kuartal II-2021, perekonomian Indonesia dari besaran PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp 4.175,8 triliun. Sedangkan kalau kita nilai berdasarkan harga konstan PDB Q2 2021 Rp 2.772,8 triliun,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers virtual,
“Dengan demikian, kalau dihitung pertumbuhan Q2 2021, Q to Q atau kuartal II kalau dibanding kuartal I-2021 perekonomian Indonesia tumbuh 3,31%. Sedangkan kalau dibandingkan Q2 2020 atau yoy pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07%,” sambungnya.
Indonesia sendiri pada tahun lalu jadi salah satu negara yang masuk ke jurang resesi karena dihantam pandemi COVID-19. Indonesia tercatat resmi resesi di kuartal III-2020 setelah mencatatkan kontraksi pertumbuhan ekonomi berturut-turut selama dua kuartal.
Negara dengan ekonomi terbesar di kawasan Asia Tenggara tersebut pun tumbang. itu adalah pertama kalinya Indonesia terjun ke jurang resesi sejak 1998.
Rinciannya, di kuartal II ekonomi Indonesia mulai kontraksi sebesar 5,32%, kemudian di kuartal III ekonomi masih terkontraksi di level 3,49%. Dengan begitu, Indonesia resmi resesi.
Meski terlihat ada perbaikan, ekonomi Indonesia di kuartal IV-2020 juga masih minus 2,19%. Di awal tahun Indonesia membuka pertumbuhan ekonomi di kuartal I minus 0,74%.
Namun kuartal II ini, perbaikan ekonomi dari kondisi resesi akhirnya terealisasi. Pemerintah sangat yakin ekonomi kuartal II tumbuh positif, bahkan menyentuh level 7%. Target tersebut sesuai dengan apa yang diumumkan BPS hari ini, di mana ekonomi Indonesia tumbuh melesat hingga 7,07%.
Angka pertumbuhan ekonomi ini akhirnya membuat Indonesia bisa lepas dari jeratan resesi. Jika dihitung, butuh waktu bagi Indonesia bisa keluar dari resesi, yakni dari September 2020 hingga sekarang Juni 2021 atau sekitar 9 bulan.
“Angka 7,07% memberikan klarifikasi kepada kita semua bahwa dengan membaiknya penanganan kesehatan COVID-19 atau kasus hariannya akan mendorong mobilitas masyarakat yang makin baik dan indikasi ekonomi kita membaik,” kata Margo.
“Secara teknis, Indonesia sudah mengakhiri resesi. Karena resesi itu didefinisikan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi yang mengalami kontraksi minimal dua triwulan berturut-turut,” ujarnya. (wwa)