SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Presiden Prabowo baru saja meluncurkan kebijakan penting yang mendukung ketahanan ekonomi rakyat. Kebijakan ini mencakup pembebasan hutang kredit bagi UMKM, petani, dan nelayan, serta langkah strategis untuk mengembalikan Bulog ke fungsi utamanya sebagai penyangga stok dan stabilisator harga pangan nasional.
Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Gerindra, Ir. Dwita Ria Gunadi, sangat mendukung langkah ini. Ia percaya bahwa transformasi Bulog yang dilakukan Presiden Prabowo akan membantu Indonesia mencapai swasembada pangan. “Kebijakan ini akan membuat Bulog kembali pada peran strategisnya, memastikan ketersediaan dan stabilisasi harga pangan di seluruh Indonesia, sesuai visi swasembada pangan yang diusung Presiden,” ujar Dwita Ria.
Mengapa Kebijakan Ini Penting?
Dengan populasi yang terus bertambah, Indonesia harus meningkatkan produksi pangan. Presiden Prabowo menegaskan, “Jika negara tidak mampu memastikan ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan, maka bisa terjadi kekacauan.” Karena itulah, peran Bulog akan menjadi semakin krusial dalam menjamin ketahanan pangan nasional.
Dwita Ria menyampaikan bahwa Komisi IV DPR RI sangat mendukung transformasi ini. Usai mengikuti diskusi antara Bulog dan Komisi IV di Jakarta, ia menyatakan keyakinannya bahwa Bulog perlu segera diperkuat sebagai lembaga yang fokus pada ketahanan pangan, tanpa terkendala oleh birokrasi yang rumit. “Langkah ini akan menjadikan Bulog lebih lincah dan efektif dalam menjalankan tugas strategisnya,” tambahnya.
Manfaat Bagi Rakyat
Dengan kebijakan ini, Presiden Prabowo tidak hanya memberikan solusi jangka pendek dengan membebaskan hutang bagi UMKM, petani, dan nelayan, tetapi juga membangun fondasi ketahanan pangan nasional. Transformasi Bulog ini diharapkan mampu menciptakan kondisi pangan yang lebih stabil dan terjangkau di seluruh Indonesia.
Dwita Ria optimis bahwa swasembada pangan akan segera terwujud. Dengan ini, masyarakat Indonesia bisa mengakses pangan yang berkualitas dengan harga terjangkau, tanpa khawatir akan fluktuasi harga yang ekstrem.
(Anton)