SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Di saat dunia mulai ramai traveling lagi, Amerika Serikat malah kena “plot twist”:
Turis asing makin malas datang, sementara orang Amerika justru makin doyan liburan ke luar!
Menurut data International Trade Administration:
– Kunjungan wisatawan asing ke AS lewat udara di Maret 2025 anjlok hampir 10% dibanding tahun lalu.
– Dibanding era pra-pandemi? Turun lebih dalam, 13% — tinggal 4,54 juta orang.
– Kalau ditotal jalur darat dan udara? Anjlok 14% dalam sebulan!
Sementara itu, warga AS justru tancap gas melancong:
– Ke luar negeri naik 1,6% dibanding Maret 2024.
– Dan dibanding 2019? Melonjak 22%! Jadi 6,56 juta orang.
Defisit Pariwisata: AS Kena “Boncos”
Akibat ketimpangan ini, defisit sektor pariwisata AS makin lebar, sudah tembus US$50 miliar — selisih antara duit yang dihasilkan dari turis asing dan duit yang dihabiskan warga AS di luar negeri.
Padahal, pariwisata itu menyumbang sekitar US$1 triliun buat ekonomi AS tiap tahun.
U.S. Travel Association sempat pede bakal ada kenaikan belanja wisatawan asing lebih dari 12% tahun ini… Tapi melihat tren sekarang?
Rasanya makin berat kejar target.
“Kita harus membuat AS menjadi destinasi yang diidamkan,” tegas Robert Isom, CEO American Airlines, kepada CNBC International, sambil menuntut adanya reformasi besar di proses visa.
Kenapa Dunia Males ke AS?
Banyak faktor yang bikin turis mikir dua kali:
– Perang dagang yang tak kelar-kelar.
– Ketegangan politik dan isu penahanan turis.
– Citra AS yang dinilai kurang ramah.
– Dolar AS yang super kuat (bikin liburan di sana makin mahal).
– Travel warning dari berbagai negara.
Menurut JPMorgan, anjloknya belanja turis asing ini bisa mengurangi sekitar 0,1% dari PDB AS tahun ini. Lumayan bikin pusing!
Warga AS: “Kalau Dunia Ogah ke Sini, Kami Pergi ke Sana!”
Sementara turis asing enggan, warga AS justru menguasai dunia!
Contohnya Caroline Smith dari New Jersey, yang liburan Paskah tahun ini ke Italia — bahkan ketemu banyak tetangga sekota yang juga liburan di sana!
Maskapai kayak Delta Air Lines dan United Airlines juga ketiban untung:
– United lapor, penjualan kursi premium naik 17%, permintaan perjalanan internasional naik 5%.
– Delta mencatat booking luar negeri kuat hingga September dan Oktober.
Bukan cuma keluarga muda, tapi juga baby boomer tajir makin semangat jalan-jalan:
“Sebagai bagian dari generasi baby boomer, ada rasa urgensi untuk menikmati hidup. Mereka tahu waktu untuk pergi ke Eropa, Australia, atau Jepang tidak akan selamanya tersedia,” kata Glen Hauenstein, Presiden Delta.
(Anton)