SUARAINDONEWS.COM, Sleman — Komisi IX DPR RI menekankan pentingnya membangun ekosistem ketenagakerjaan yang harmonis dan berkelanjutan melalui sinergi antara perusahaan, pekerja, dan pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, saat melakukan kunjungan kerja ke PT Mitra Adi Jaya (MAJ), perusahaan pengolahan tembakau yang berlokasi di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Kamis, 17 Juli 2025.
Dalam kunjungannya, Arzeti menyatakan bahwa peningkatan produktivitas dan kesejahteraan tenaga kerja tidak bisa tercapai tanpa keterlibatan aktif dari seluruh pemangku kepentingan. Ia menekankan bahwa relasi tripartit antara perusahaan, pekerja, dan negara harus dibangun di atas dasar kesetaraan hak, rasa saling percaya, dan kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan yang berlaku. Menurutnya, perlindungan terhadap tenaga kerja bukan hanya tentang mempekerjakan, tetapi juga menjamin keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja secara menyeluruh.
Politisi dari Fraksi PKB ini juga mengapresiasi langkah PT Mitra Adi Jaya yang telah menyediakan fasilitas penting bagi karyawan, seperti ruang laktasi untuk pekerja perempuan, kepesertaan dalam BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan, serta penerapan prinsip keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di lingkungan perusahaan. Meski begitu, Arzeti menilai bahwa peningkatan kualitas lingkungan kerja masih perlu terus dilakukan agar seluruh pekerja merasakan kenyamanan dan keamanan dalam bekerja.
Ia menegaskan bahwa kepatuhan terhadap aturan saja belum cukup. Perusahaan perlu menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan tenaga kerja secara menyeluruh dan berkelanjutan. Pemerintah, lanjutnya, memiliki peran strategis dalam membina dan mengawasi dunia usaha agar tetap berpijak pada prinsip perlindungan tenaga kerja yang adil dan manusiawi.
Dengan menciptakan hubungan yang seimbang antara pelaku usaha dan pekerja, serta hadirnya negara sebagai penengah yang adil, maka iklim kerja yang sehat dan produktif bisa terbentuk. Ini menjadi sangat penting, terutama di sektor padat karya seperti industri pengolahan tembakau.
Arzeti berharap kolaborasi positif yang telah dimulai oleh PT Mitra Adi Jaya bisa menjadi contoh baik bagi industri lain, terutama sektor-sektor yang melibatkan tenaga kerja perempuan dan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas. Menurutnya, pendekatan inklusif dan berkelanjutan dalam pengelolaan tenaga kerja akan menjadi kunci dalam menciptakan industri yang kompetitif dan berdaya saing di masa depan. (Dewi)