SUARAINDONEWS.COM, Yogyakarta-Pemerintah terus mendorong penguatan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi pelaku usaha UMKM, di antaranya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta memberikan kemudahan bagi UMKM melalui UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja seperti kemudahan untuk pendirian usaha dan mendapatkan sertifikasi halal, demikian dipaparkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menghadiri “Penguatan UMKM Ciptakan Stabilitas Ekonomi di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta”, di Rumah Kreatif BUMN Yogyakarta (19/6).
Bahkan dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Pemerintah telah menganggarkan Rp184,83 triliun atau 26,4% untuk dukungan UMKM dari total anggaran PEN 2021 senilai Rp699,43 triliun. Anggaran tersebut meningkat dari anggaran tahun sebelumnya yang sebesar Rp173,17 triliun.
Dan program KUR pun diberikan dengan suku bunga murah berupa subsidi bunga KUR sebesar 3% hingga 31 Desember 2021, penundaan angsuran pokok KUR, relaksasi kebijakan KUR, serta peningkatan plafon KUR di 2021 dari Rp253 triliun menjadi Rp285 triliun.
“Untuk itu, Pemerintah membutuhkan kerja sama dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk dari masyarakat dan pelaku UMKM, untuk memastikan seluruh kebijakan dapat terlaksana dengan baik. Sehingga, aktivitas usaha UMKM semakin menguat dan berpeluang untuk mengungkit pertumbuhan,” tutur
Dengan kata lain, pemerintah terus menjaga keseimbangan antara penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dengan metode ‘gas dan rem’. Program PEN juga diarahkan untuk membangkitkan sektor UMKM yang terdampak pandemi.
Menko Airlangga kemudian menjelaskan, pelaku UMKM di Indonesia sangat didominasi oleh unit usaha mikro, hampir 99,99% share unit UMKM merupakan usaha mikro, sehingga program-program pemerintah dan insentif yang diberikan kepada pelaku usaha mikro akan memiliki pengaruh signifikan terhadap Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Oleh karenanya, patut di apresiasi atas inisiatif BRI dalam menyelenggarakan kegiatan yang sangat baik ini sebagai upaya penguatan UMKM di masa pandemi. Dengan penguatan UMKM tersebut diharapkan stabilitas ekonomi secara nasional tercapai, terutama di wilayah Yogyakarta. Kegiatan ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menginstruksikan fokus penyelamatan UMKM di masa pandemi sebagai bagian strategis dari Program PEN, ujarnya.
Menko Airlangga juga menyaksikan penyerahan KUR secara simbolis kepada pengusaha UMKM binaan BRI, kemudian mengunjungi coaching-clinic terkait ekspor dan rajutan; pelatihan terkait perizinan, sertifikasi halal, dan digital marketing; serta showcase produk-produk yang dihasilkan UMKM tersebut, dari produk pernak-pernik lokal Yogya, kain batik, fesyen, kerajinan tangan, kopi, jamu, hingga kuliner angkringan dan mie goreng Jawa.
Turut hadir Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari, dan perwakilan dari Kemenko Perekonomian, Kemenperin, BRI Wilayah Jawa Tengah dan DIY, serta pelaku UMKM yang hadir secara langsung maupun virtual.(tjoek)






















































