SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Sejumlah 16 dokter warga negara Indonesia Program Adaptasi Dokter Spesialis lulusan Luar Negeri telah mengabdi di berbagai wilayah Indonesia sampai pertengahan tahun 2023.
Informasi ini seperti yang dirilis olen Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Selasa (2/8/2023).
Dinyatakannya, program ini merupakan bagian dari transformasi SDM Kesehatan yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di Indonesia, khususya di daerah-daerah yang masih kesulitan mengakses pelayanan kesehatan.
Program Adaptasi terdiri atas tiga fase yakni pra adaptasi, adaptasi dan pasca adaptasi.
Fase pra adaptasi merupakan tahap pendaftaran dan pengajuan adaptasi. Tahap ini meliputi verifikasi dokumen, penilaian kompetensi pra adaptasi dan pembekalan. Dilanjutkan dengan penerbitan sertifikat yang mencakup sertifikat kompetensi adaptasi serta STR Adaptasi.
Fase adaptasi adalah tahap penempatan dokter spesialis. Pada tahap ini para dokter ditugaskan ke RS Pemerintah Pusat, Pemda dan rumah sakit lain yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan dengan durasi selama 2 tahun.
Fase pasca adaptasi, bila penugasan telah berkakhir maka dokter spesialis akan mendapatkan sertifikat kompetensi serta STR Dokter Spesialis.
Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, Ariyanti Anaya, mengatakan, seluruh dokter yang telah dilakukan evaluasi kompetensi oleh Komite Bersama dan dinyatakan kompeten telah diberikan pembekalan dan ditempatkan di fasilitas kesehatan sesuai perencanaan kebutuhan nasional.
Dengan keberhasilan ini, pihaknya mengucapkan terimakasih sekaligus memberikan apresiasi atas pencapaian baik ini.
Menurutnya ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan program ini, salah satunya partisipasi yang tinggi dari dokter spesialis yang bekerja di luar negeri untuk kembali ke tanah air, mengabdikan diri dan ilmunya kepada bangsa dan negara.
“100 persen tercapai pada triwulan pertama dan kedua itu sungguh luar biasa. Kami tentu sangat senang dan bangga serta berharap ke depannya bisa terus ditingkatkan,” ungkapnya.
Dirjen Ariyanti melanjutkan, dokter peserta apresiasi berjumlah 16 orang terdiri dari 3 dokter peserta Orthopedi Traumatologi, 3 dokter penyakit dalam, 4 dokter Obstetri dan Ginekologi, 1 dokter mata, 4 dokter Dermatologi dan Venereologi, dan 1 dokter anak. Seluruhnya telah ditempatkan di 16 RSUD yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Semuanya sudah dapat penempatan, sehingga para dokter bisa memberikan pelayanan spesialis yang dibutuhkan oleh masyarakat daerah,” harapnya.
Adapun fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi penempatan dokter spesialis yaitu RSUP Prof.Dr.R.D Kandou, Provinsi Sulawesi Utara, RSUD Cut Meutia Aceh Utara dan RSUD dr. Fauziyah Bireun Aceh, Provinsi Aceh, RSUD Palmatak Anambas, RSUD Kubu Anyar, Provinsi Kalimantan Barat, RSUD Otanaha Gorontalo, RSUD Dolopo Madiun, RSUD dr.H.Kimpulan Pane, Sumatera Utara, RSUD Muyang Kute Reselong, Aceh, RSUD Noongan Minahasa, RSUD Bendan Pekalongan, RSUD Batara Guru Lawu, RSUD Sawerigading Palopo, RSUD Jaraga Sasameh Barito Selatan dan RSUD Banten, Serang. (Ahmad Djunaedi)