SUARAINDONEWS.COM, Jayapura – Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Papua meningkatkan kewaspadaan terhadap penanganan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) karena hingga 24 Maret 2024 terjadi peningkatan 85 kasus dengan dua kasus kematian.
“Ini akan menjadi perhatian kami ke depan karena ketika kami melakukan pemetaan kasus DBD ada di semua distrik di Kota Jayapura,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari saat rapat koordinasi dan evaluasi pelaksanaan deteksi dini, preventif, dan respons penyakit dalam pencegahan dan penanggulangan DBD di Jayapura, Kamis (28/3/2024).
Menurut Sri, saat ini pihaknya akan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap peningkatan kasus DBD yang luar biasa terjadi di Kota Jayapura dengan terus menerapkan 3M yakni membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur berbagai benda yang menjadi tempat berkembangbiak nyamuk Aedes aegypti.
“Kami mencatat jumlah DBD tertinggi ada di distrik Abepura dan di kelurahan Asano,” ujarnya.
Dia menjelaskan ketika pihaknya melakukan investigasi terhadap kasus kematian akibat penyakit DBD di Kelurahan Asano ternyata semua keluarga korban terinfeksi penyakit DBD.
“Sehingga yang terpenting saat ini ialah melakukan pencegahan dan jangan sampai penanganan dalam memberikan pengobatan,” katanya lagi.
Dia menambahkan sebenarnya 60-80 persen penyakit DBD tidak bermasalah jika daya tahan tubuh bagus dengan demikian melalui kegiatan tersebut pihaknya bisa menyosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya melakukan pencegahan terhadap DBD.
“Selain itu juga kegiatan ini sebagai perpanjangan tangan kami untuk memberikan edukasi kepada masyarakat luas supaya dapat melakukan dalam kehidupan setiap hari,” ujarnya.
Dia mengatakan setelah dilaksanakannya rapat koordinasi ini diharapkan masyarakat Kota Jayapura bisa mengetahui lebih banyak lagi terkait penyakit DBD karena penyakit tersebut berbeda dengan malaria.
“Pertemuan ini juga karena kami mau semua sektor bergerak karena dinas kesehatan tidak mampu bekerja sendiri dalam melakukan pencegahan DBD menuju kota sehat,” katanya.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan Kota Jayapura Yusnita Pabeno mengatakan kasus DBD di daerah itu berfluktuasi setiap tahun cenderung meningkat angka kesakitan maupun sebaran nya semakin meluas.
“Maka perlu upaya pengendalian DBD memerlukan kerja sama dengan semua sektor program dan sektor terkait serta peran masyarakat dengan memperhatikan aspek promotif dan preventif tanpa mengabaikan aspek rehabilitasi dan kuratif,” katanya. (ANT).