SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Kabar mengejutkan kembali menaungi dunia musik Indonesia. Penyanyi dan pencipta lagu campursari, Dionisius Prasetyo atau biasa disapa Didi Kempot telah meninggal dunia pada usia 53 tahun.
Didi menghembuskan nafas terakhir di RS Kasih Ibu, Surakarta, Jawa Tengah, pada pukul 7.45 WIB, Selasa (5/5).
Berita duka ini mendapat konfirmasi dari dr. Divan Fernandez selaku Asisten Manajer Humas RS Kasih Ibu, melalui layanan WhatsApp yang beredar di kalangan wartawan.
Divan mengatakan, Didi Kempot sampai di RS tersebut pada pukul 7.25 WIB dalam kondisi henti jantung. Pihak rumah sakit telah melakukan upaya penyembuhan, namun kodisi sudah tidak tertolong.
“Almarhum dinyatakan meninggal dunia pada pukul 7.45 WIB,” tulis Divan.
Didi Kempot merupakan putra dari seniman tradisional kenamaan Ranto Edi Gudel dan adik kandung Mamiek Slamet, pelawak senior Srimulat.
Memulai karir sebagai musisi jalanan di Surakarta, Didi Kempot merupakan singkatan dari Kelompok Pengamen Trotoar, grup musik asal Surakarta, yang membawanya ke Jakarta pada tahun 1987.
Selain sebagai penyanyi Didi juga menulis ratusan lagu. Diantara lagunya yang hits, seperti Stasiun Balapan, Sewu Kuto, Ora Iso Mulih, Bojo Loro dan masih banyak lagi.
Kebanyakan lagu tersebut menceritakan tentang kesedihan, patah hati dan cinta, membuat penggemar menjulukinya Bapak Loro Ati. Ada pula yang menyebut The Godfather of Broken Hearth. Sebutan yang diberikan oleh penggemar Didi Kempot dari kalangan muda yang tergabung dalam Sobat Ambyar.
Selamat Jalan Mas Didi Kempot. Karya tetap abadi.. (Tumpak Sidabutar/KH)