SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Hari ini Jumat, (28/08) dihelat dialog segitiga antara Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Pemprov Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kedutaan Besar Jepang membicarakan pengembangan potensi UMKM DIY dengan Jepang.
Ancaman resesi ekonomi dapat menjadi peluang untuk melakukan tindakan dan kebijakan lebih awal untuk memperkuat posisi UMKM lokal, ujar Gusti Farid Hasan Aman, Ketua BKSP DPD RI. Dimana dialog segitiga juga akan dihadiri oleh pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) DIY serta perwakilan JETRO (Japan External Trade Organization).
Dialog UMKM merupakan salah satu program BKSP DPD RI untuk meningkatkan kerja sama daerah dan luar negeri untuk meningkatkan kemampuan ekspor produk-produk unggulan daerah ke luar negeri. BKSP DPD RI akan terus melakukan upaya-upaya penguatan ekonomi dan pembangunan daerah melalui pengembangan kerja sama yang saling menguntungkan dengan berbagai pihak, dan khususnya daerah, lanjut Gusti Farid Hasan Aman.
Sementara Dr. Richard Hamonangan Pasaribu, Wakil Ketua BKSP DPD RI menambahkan bahwa UMKM mewakili sebagian besar sektor ekonomi di Indonesia memberikan peluang kerja yang besar bagi banyak orang. Namun, UMKM akan menjadi sektor yang paling rentan menerima dampak negatif di masa krisis.
Sedangkan T.B. H. Ridho Azhari, Wakil Ketua BKSP DPD RI dari sisi lain memandang bahwa kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) 2019 mencapai 60 persen dan 14 persen pada total eskpor nasional. Jadi kekuatan UMKM harus terus diperkuat dengan meningkatkan produktivitas dan inovasi sektor ini di berbagai daerah, ujarnya.
“Kami harapkan, melalui dialog seperti ini dengan misi diplomatik dan perdagangan negara sahabat, kita mampu melakukan terobosan-terobosan untuk promosi pasar dan meningkatkan teknologi dan know-how UMKM kita,” pungkas Wa Ode Rabia Al Adawia, Wakil Ketua BKSP DPD RI.(tjo)