SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 2, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, resmi memulai kampanye mereka di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Rabu (25/9/2024). Dalam kampanye perdana ini, Dharma-Kun menegaskan niat mereka untuk memperbaiki kinerja Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta, dengan fokus pada adab dan kesejahteraan masyarakat.
Dharma Pongrekun, purnawirawan jenderal bintang tiga Polri, menyampaikan bahwa fondasi adab harus diperkuat, terutama dalam tubuh Pemprov Jakarta, agar bisa melayani rakyat secara bermartabat. “Yang pasti kami akan mulai dari pemprov sendiri, pemprovnya harus beradab supaya rakyatnya diperlakukan beradab. Itu dulu,” kata Dharma.
Dharma menekankan bahwa pernyataan ini bukan untuk mendiskreditkan kinerja Pemprov Jakarta saat ini, melainkan untuk menyampaikan bahwa masih ada ruang untuk peningkatan kualitas pelayanan. “Bukan saya mengatakan Pemprov Jakarta selama ini kurang, tidak. Tetapi, perlu di-adjust, perlu diberdayakan lebih lagi supaya harapan kita, ‘Jakartaku Aman’, landasannya membangun adab,” jelasnya.
Keluhan Pedagang Pasar Serdang
Setelah berkampanye di Lapangan Banteng, Dharma dan Kun melanjutkan kegiatan dengan blusukan ke Pasar Serdang, Kemayoran, Jakarta Pusat. Di sana, mereka mendengar keluhan dari para pedagang terkait mahalnya harga sewa lapak yang mencapai Rp45 juta per meter per tahun, untuk bangunan baru yang akan segera direnovasi oleh pemerintah daerah.
Dharma menilai kebijakan ini tidak berpihak pada rakyat kecil dan lebih menjerat masyarakat. “Kami pastikan, kalau kami nanti menjabat, hal-hal yang merugikan rakyat itu tidak boleh terjadi sama sekali. Jangan kebijakan-kebijakan yang merugikan rakyat ini ada. Jangan niat-niat yang kurang beradab dibungkus dengan kebijakan,” ujar Dharma di hadapan para pedagang Pasar Serdang.
Dharma juga menekankan bahwa perbaikan pasar tetap diperlukan, namun harus dilakukan dengan kebijakan yang bijak dan adil agar tercipta kenyamanan bagi pedagang dan konsumen.
Penghapusan Batas Usia Kerja
Dalam kesempatan kampanye tersebut, Dharma juga menyampaikan janji penting lainnya, yaitu penghapusan batas usia kerja di Jakarta. Menurutnya, setiap manusia memiliki hak untuk hidup dan tidak boleh ada pembatasan usia dalam mencari pekerjaan. “Kami akan cabut batas usia untuk bekerja, khusus di Jakarta. Kenapa? Karena manusia punya hak hidup, tidak boleh dibatasi,” ungkapnya.
Dharma menduga bahwa pembatasan usia dalam syarat pekerjaan adalah salah satu upaya untuk meningkatkan angka pengangguran di Jakarta. “Jangan merekayasa sesuatu keadaan provinsi dengan tujuan tertentu, dengan membatasi usia kerja. Saya tahu ke mana arahnya,” tambahnya.
Dia juga menegaskan bahwa setiap warga Jakarta wajib diperhatikan dan dilindungi oleh negara, termasuk hak mereka untuk mencari nafkah tanpa pembatasan usia. “Siapa pun yang lahir ke dunia ini wajib dipelihara hidupnya oleh negara, dan di Jakarta, oleh kami, oleh provinsi,” tegas Dharma.
Peluncuran Kartu Jakarta Aman
Dharma Pongrekun juga memperkenalkan salah satu program prioritasnya, yakni peluncuran Kartu Jakarta Aman apabila ia terpilih menjadi gubernur. Program ini dirancang untuk memberikan perlindungan bagi warga Jakarta, terutama dalam hal pelayanan pekerjaan, pendidikan, kesehatan, dan transportasi.
“Barangsiapa yang memegang Jakarta Aman, maka mereka akan mendapatkan prioritas dalam pelayanan, baik pekerjaan, pendidikan, kesehatan, maupun transportasi,” jelas Dharma dalam acara deklarasi kampanye damai di Kota Tua, Selasa (24/9/2024).
Namun, Dharma menegaskan bahwa kartu ini hanya akan berlaku bagi masyarakat yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta. “Kami dipilih oleh yang ber-KTP di Jakarta. Prioritas kami adalah memperjuangkan harapan konstituen yang ber-KTP Jakarta,” tutupnya.
Pasangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana yang maju dari jalur independen ini berkomitmen untuk menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih aman dan sejahtera dengan program-program yang berpihak pada rakyat kecil dan memperhatikan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat.
(Anton)