SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Denny JA menyampaikan bahwa, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bukanlah partai favorit bagi pemilih di kalangan Nahdlatul Ulama (NU). Seperti diketahui, bahwa baru-baru ini, Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, dideklarasikan sebagai calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan yang diusung Partai Nasdem. Hal tersebut disampaikan Denny dalam video berdurasi 3 menit yang diunggah di akun media sosial resminya, yakni DennyJA_World pada Senin kemarin.
Menurut Denny, video tersebut adalah yang pertama dari serial Ekspresi Data yang diunggah di Facebook, Instagram, Twitter, Tik Tok serta Youtube Denny JA.
“Ini adalah serial video yang durasinya hanya 3 menit dan berbasis data riset LSI Denny JA, untuk aneka isu yang strategis, termasuk pilpres 2024,” kata Denny, berdasarkan keterangan tertulis dan video, di Jakarta, Senin (04/09/2023) kemarin.
Melalui video, Denny menjelaskan, data menunjukkan bahwa ternyata pemilih NU sebenarnya menyebar ke banyak partai.
“Berdasarkan data, menunjukkan bahwa ternyata pemilih NU sebenarnya menyebar ke banyak partai. Bahkan, PKB bukanlah partai yang paling favorit di kalangan pemilih NU,” jelasnya.
Diungkapkan Denny, pemilih NU yang ke PKB hanya 11,6 persen, pemilih NU terbanyak justru berada di PDIP dengan 21,9 persen, pemilih NU yang mendukung Partai Gerindra sebanyak 13,6 persen. Dan saelanjutnya, Golkar berada di urutan keempat dengan dukungan 11,2 persen pemilih NU.
“Kalau berdasarkan survei LSI (Red), PKB hanya menempati urutan ketiga,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Denny menerangkan, ada alasan mengapa PKB yang lahir dari rahim NU, tapi bukan menjadi partai favorit nomor satu. Jawabannya ada pada sejarah dari PKB itu sendiri.
“Kita tahu ada satu momen, saat itu, seorang legenda di PKB, di NU, Gus Dur atau Abdurahman Wahid yang terlibat dalam satu konflik dan kekecewaan kepada Cak Imin. Hingga sekarang riwayat ini, kemarahan Gus Dur masih dihembuskan putrinya, Yenny Wahid, yang secara terbuka mengatakan oposisinya kepada Cak Imin,” terangnya.
Lebih dalam, dirinya menjelaskan hal yang menjadi penyebab kenapa di kalangan pemilih NU, PKB bukan merupakan partai favorit. Meski begitu, Cak Imin masih tetap bisa membawa sebagian kecil pemilih NU untuk mendukung Anies Baswedan.
“Namun jangan lupa, (kini) pergi secara signifikan pemilih Demokrat dari Anies Baswedan,” tutupnya.
Sebagai informasi, persentase diatas berdasarkan survei dari LSI yang didirikan Denny. Namun, kira-kira seberapa banyak ya, pemilih NU yang dapat dibawa oleh Muhaimin Iskandar, untuk mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang? (DSK/ANTON)