SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua Umum Satu Pena Denny JA saat memberikan pemaparan terkait penulis buku yang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam acara Satu Pena Awards 2023, yang mana menurut dirinya teknologi AI kini dapat membantu para penulis buku. Namun itu semua dirasakan olehnya belum mampu melakukan apa bisa dilakukan manusia, yaitu dengan hal yang dapat dibuat dengan perasaan, dari pengalaman hidup, ataupun suka-dukanya hati.
Dikatakan Denny JA, setelah dilakukannya seleksi yang ketat Dewan Juri, mewakili penulis dari Aceh hingga Papua. Denny JA kemudian mengumumkan kembali penulis berdedikasi untuk kategori fiksi dan non fiksi Penghargaan Anugerah Penulis Berdedikasi Satupena Awards. Penulis tersebut yaitu Putu Wijaya untuk kategori fiksi, dan Komaruddin Hidayat untuk kategori (non-fiksi), di Aljazeerah Funtion Hall, Polonia, Jakarta Timur, pada Rabu (20/12/2023).
Untuk diketahui, Putu Wijaya sudah menulis lebih dari 30 novel, 40 naskah drama, sekitar 1000 cerpen, ratusan esai, artikel lepas, dan kritik drama. Ia memberi warna dunia kepenulisan Indonesia (fiksi) lebih dari 50 tahun, dan kemudian Komaruddin Hidayat selain seorang rektor, pendidik dan guru besar. dirinya juga sudah menulis banyak buku khusunya soal pemikiran Islam yang moderat, inklusif dan terbuka (non-fiksi).
Sebagai informasi tambahan, Satu Pena Award ini merupakan tahun ketiga Perkumpulan Penulis Indonesia Satu Pena, yang kembali memberikan penghargaan kepada penulis berdedikasi untuk kategori fiksi dan non fiksi Penghargaan Anugerah Penulis Berdedikasi Satu Pena Awards 2023, berupa piagam dan uang tunai masing-masing 35 juta rupiah sebagai penghargaan kepada penulis berdedikasi.
(DSK | Foto: Usman Kadarusman)