SUARAINDONEWS.COM, Bombana-Hari kedua lawatan ke Sulawesi Tenggara, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengunjungi Kabupaten Bombana. Di depan Bupati Bombana Tafdil dan jajaran Forkopimda, LaNyalla berharap daerah bisa menjadi kekuatan ekonomi.
Caranya, dengan mendorong lahirnya usaha-usaha yang menjadi pengungkit ekonomi. Bila perlu, dirikan BUMD yang bisa menghasilkan domino efek ekonomi. Sekaligus mengimbau pemerintah daerah tidak ragu untuk melikuidasi, atau bubarkan BUMD yang sudah sekarat. Karena, BUMD tersebut justru menjadi cost center dan beban APBD, ujar LaNyalla.
“Saya yakin, jika daerah menjadi kekuatan ekonomi dengan karakteristik dan keunggulan masing-masing, maka pertumbuhan ekonomi daerah akan meningkat. Hasilnya adalah daya beli masyarakat meningkat. Itu artinya kemakmuran rakyat meningkat,” paparnya.
Oleh sebab itu, LaNyalla memberikan apresiasi atas dibukanya investasi skala besar di Bombana, yaitu pembangunan Pabrik Gula terbesar di Asia. Hal ini patut kita apresiasi. Apalagi Pabrik Gula PT Prima Alam Gemilang mampu menyerap belasan ribu tenaga kerja. Dan menghasilkan efek domino ekonomi bagi masyarakat sekitar serta bagi Kabupaten Bombana, katanya.
Pasti ada alasan investasi sebesar itu bisa masuk ke Bombana. Apalagi investornya bukan dari asing, tapi murni dari dalam negeri. Karena Pemerintah Kabupaten Bombana ramah investasi dan memberikan pelayanan dan jaminan kemudahan dalam berusaha. Kita harus berikan apresiasi untuk Bupati Bombana, katanya.
Dijelaskan LaNyalla, salah satu indikator untuk menarik investasi masuk ke suatu daerah, adalah kemudahan berusaha. Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo sampai menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2019 tentang Percepatan Kemudahan Berusaha. Karena memang peringkat kemudahan berusaha di Indonesia masih di peringkat ke-73 dunia. Dan Presiden Jokowi menargetkan dapat naik ke peringkat 40 dunia dalam dua tahun ke depan.
“Oleh karena itu, Undang-Undang Cipta Kerja menjadi senjata pamungkas untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia, di tengah hantaman Pandemi Covid,” jelasnya.
Dan pertumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan pembukaan lapangan pekerjaan. Indonesia sendiri butuh pertumbuhan ekonomi di angka 6 persen, agar mampu menyerap angka pengangguran terbuka yang ada. Untuk menaikkan satu persen pertumbuhan ekonomi nasional, diperlukan investasi Rp 800 triliun.
“Kalau kita asumsikan pertumbuhan ekonomi kita saat ini 0 persen karena terimbas Pandemi Covid, maka untuk mencapai 6 persen, diperlukan investasi sebesar Rp 4.800 triliun,” ujarnya.
Salah satu tugas DPD RI adalah menyuarakan kepentingan daerah. Saya menyimpulkannya menjadi dua tugas, pertama, percepat pembangunan daerah. Kedua, advokasi masalah yang dihadapi daerah, tandasnya. Oleh karena itu, saya sering tekankan kepada para Senator untuk turun ke daerah. Identifikasi masalah. Lalu kita bantu komunikasikan dengan eksekutif, agar mendapatkan jalan keluar.
Hal ini juga yang membuat LaNyalla tidak berhenti berkeliling. Sebab, ia ingin melihat secara langsung apa hambatan yang dialami daerah. Hambatan itu akan disampaikan langsung kepada Presiden agar mendapat atensi. Setiap provinsi, DPD RI memiliki 4 Senator, yang siap menerima dan mendengar serta memperjuangkan aspirasi daerahnya, tuturnya.
Bersama Bupati Tafdil menyempatkan diri mengunjungi Pabrik Gula PT Prima Alam Gemilang. LaNyalla diterima oleh Komisaris Perusahaan Moch. Arief Effendi dan GM Pabrik Muhammad Saing. Dan sejumah aspirasi disampaikan oleh masyarakat dan tokoh-tokoh kerajaan di Bombana. Diantarannya usulan Pemekaran Daerah Poleang menjadi Kabupaten Baru.
(*tjoek