SUARAINDONEWS.COM, Pengalengan-Anggota MPR RI H. Cucun Ahmad Syamsurijal menggelar sosialisasi Empat Pilar bersama pengurus muslimat se – kabupaten Bandung, di Aula Pondok Pesantren Danul Falah, kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Sabtu (29/8/2020).
Dalam kegiatan sosialisasi tersebut, turut hadir tokoh agama KH. Sofian Yahyah, Istri Wakil Gubernur Jawa Barat Hj. Lina Marlina Ruzhanul Ulum, Ketua PW Muslimat NU Jabar, Hj R Ella M Girikomala, Ketua PC NU kabupaten Bandung, Siti Holisoh serta Pengasuh Pondok Pesantren Danul Falah.
Cucun mengungkapkan, sosialisasi empat pilar dilakukan untuk menguatkan Pancasila sebagai ideologi bangsa yang final, meningkatkan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan agar lebih memahami subtansi daripada perundang-undangan serta Bhineka Tunggal Ika merupakan suatu keniscayaan yang harus disoialisasikan. Bahkan, katanya, sosialisasi ini harus dilaksanakan hingga ke Pondok Pesantren.
“Indonesia ini adalah negara yang damai, negara yang bahagia, dan negara yang dilahir dari hasil kesepakatan dengan kultur budaya yang berbeda,” ungkap Cucun saat di wawancara usia kegiatan Sosialisasi Empat Pilar.
Cucun pun menegaskan, Pancasila ini sudah final maka tidak boleh diobrak-abrik, apalagi membuat negara didalam negara. Oleh karena itu, kata Cucun, DPR RI akan memperkuat sosialisasi empat pilar. Hal tersebut dilakukan agar tidak ada penurunan jumlah masyarakat yang pro pancasila.
“Yang di khawatirkan itu bukan penurunan terhadap kecintaan terhadap Pancasila atau penguatan terhadap ideologi Pancasilanya. Tetapi, ancaman ekternal yang datang ke negara kita ini. Misalnya, orang yang tidak mempunyai kekuatan ideologi ditengah-tengah masyarakat Indonesia yang heterogen, bisa menjadi ancaman untuk memecah belah daripada NKRI,” tegasnya.
Lebih lanjut lagi, Cucun meyakinkan bahwa Pesantren bisa menjadi sarana dan fasilitas yang pas untuk mensosialisasikan empat pilar. Sehingga, jangan sampai ada perkataan bahwa pesantren adalah suatu sarang teroris.
“Pesantren adalah lembaga yang mampu memberikan pembinaan karakter dan akhlak. Dari sisi ideologinya, kami harus hadir di pesantren untuk menyampaikan Pancasila ini, dengan menggelar sosialisasi Empat Pilar,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, Nadhatul Ulama memiliki badan otonom yang terdiri muslimat, fatayat atau anshor dan banyak juga lembaga lajnah NU yang membidangi sub daripada kepengurusan NU ditiap tingkatan.
“Seperti ditingkat Kabupaten Bandung yang melakukan pemilihan kepengurusan yang biasa dilakukan setiap lima tahun sekali,” tandasnya.(DSK)