SUARAINDONEWS.COM, Riau-Seekor Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang mengalami luka serius akibat terkena jerat pada Maret silam, kini kondisinya sudah sehat.
Harimau betina yang diberi nama Corina ini dikembalikan ke habitatnya di kawasan Restorasi Ekostem Riau, hari ini, Minggu (20/12).
“Semoga Corina dapat bertahan di alam dan dapat berkembang biak, sehingga populasi Harimau Sumatera semakin meningkat,” ujar Wiratno selaku Direktur Jenderal KSDAE (Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem), KLHK yang memimpin pelepasliaran Corina.
“Kami juga berharap, semakin banyak satwa yang terselamatkan, dan tidak ada lagi satwa yang mati atau terluka akibat jerat,” sambung Wiratno didampingi tim Balai Besar KSDA Riau, Tim PRHSD, serta tim APRIL/ RER – PT. Gemilang Cipta Nusantara.
Penentuan lokasi pelepasliaran dilakukan berdasarkan hasil kajian kesesuaian habitat oleh Tim Pakar yang dipimpin oleh Prof. Satyawan Pudyatmoko dari Fakultas Kehutanan UGM.
Dipasang GPS
Sebelumnya, Harimau Sumatera berkelamin betina ini ditemukan dalam kondisi terjerat oleh tim penyelamat Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau di area Konsesi Hutan Tanaman Industri di Kabupaten Pelalawan, Riau, pada 29 Maret 2020, saat Indonesia mulai dilanda pandemi virus corona.
Harimau berusia 3 tahun ini kemudian diberi nama Corina ini dievakuasi dan dititipkan ke Pusat Rehabilitasi Harimau Sumatera Dharmasraya (PRHSD) guna perawatan intensif sampai kondisinya sehat dan dapat dilepasliarkan kembali ke habitatnya.
Sebelum dilepasliarkan, Corina terlebih dulu dipindahkan ke lokasi habituasi untuk dilakukan pemasangan GPS Collar di tubuh Corina. Gunanya, untuk keperluan pemetaan wilayah jelajahnya, juga sebagai antisipasi terulangnya satwa tersebut kembali terjerat.
GPS Collar juga akan memudahkan pemantauan pada saat coverage satelit GPS terbatas. Dipasang pula transmitter radio yang dapat dipantau langsung menggunakan receiver radio tracking dengan system trianggulasi.
Usai pelepasliaran, Kepala Balai Besar KSDA Riau Suharyono menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan para pihak, yang telah mendukung upaya penyelamatan Corina ini.
“Ke depan, KLHK melalui BBKSDA Riau dan mitra terus melakukan kampanye “Operasi Sapu Jerat”, terutama di wilayah kawasan konservasi dan di seluruh habitat Harmau Sumatera, termasuk di seluruh Semenanjung Kampar,” kata Suharyono. (TS)