SUARAINDONEWS.COM, Beijing – China kembali mencuri perhatian dunia dengan memamerkan tiga kelas baru rudal balistik antarbenua (ICBM) berkepala nuklir dalam parade militer megah pada 3 September 2025 di Beijing. Acara ini digelar untuk memperingati 80 tahun kekalahan Kekaisaran Jepang dalam Perang Dunia II, sekaligus menjadi ajang unjuk kekuatan militer Negeri Tirai Bambu.
Rudal “Monster” Baru China
Tiga kelas rudal darat yang dipamerkan disebut-sebut sebagai “monster nuklir” karena jangkauannya bisa menghantam benua lain:
- DF-5C → Versi terbaru dari DF-5, berbasis silo, dengan jangkauan global dan mampu membawa hingga 12 hulu ledak nuklir.
- DF-31BJ → Varian baru dari DF-31, kemungkinan juga berbasis silo, bagian penting dalam arsenal ICBM darat China.
- DF-61 → Diduga menggantikan DF-41, dengan jangkauan super jauh mencapai 12.000–15.000 km, menjadikannya salah satu rudal paling strategis di dunia.
Selain itu, China juga menampilkan JL-3 (rudal balistik antarbenua yang diluncurkan dari kapal selam) dan JL-1 (rudal berbasis udara). Ini adalah pertama kalinya China memamerkan triad nuklir lengkap—darat, laut, dan udara—menyamai Amerika Serikat dan Rusia.
Pesan Politik di Balik Parade
Parade ini bukan hanya soal pamer teknologi, tetapi juga pesan politik. Xi Jinping ingin menunjukkan bahwa China siap menjadi kekuatan militer global sejajar dengan AS dan Rusia. Kehadiran tokoh besar seperti Vladimir Putin (Rusia) dan Kim Jong Un (Korea Utara) menambah bobot geopolitik acara ini.
Menurut pengamat, unjuk kekuatan ini juga jadi sinyal bagi Washington dan sekutunya di Indo-Pasifik bahwa dominasi nuklir AS kini punya penantang serius.
Perbandingan Kekuatan Nuklir
Agar lebih jelas, berikut perbandingan kasar kekuatan nuklir beberapa negara besar (data perkiraan 2025):
Negara | Jumlah Hulu Ledak Nuklir | Kapasitas ICBM | Status Triad Nuklir (Darat-Laut-Udara) |
---|---|---|---|
AS | ± 5.044 | Global reach | Lengkap |
Rusia | ± 5.580 | Global reach | Lengkap |
China | ± 500–600 (naik cepat) | Global reach | Lengkap (baru dipamerkan 2025) |
India | ± 160 | Regional–Global | Lengkap (skala terbatas) |
Korea Utara | ± 50–60 (perkiraan) | Regional | Belum lengkap |
Dari tabel ini terlihat bahwa secara jumlah, China masih jauh di bawah AS dan Rusia. Namun, laju modernisasi dan kehadiran triad membuat Beijing dianggap kekuatan nuklir paling berkembang pesat saat ini.
Dampak bagi Asia dan Dunia
- AS & Sekutu → Harus meningkatkan strategi pertahanan di Indo-Pasifik.
- Rusia → Menyambut baik, karena sama-sama ingin menantang dominasi AS.
- Korea Utara → Mendapat legitimasi dengan tampil sejajar di panggung bersama China dan Rusia.
- Asia Tenggara (termasuk Indonesia) → Perlu waspada terhadap potensi eskalasi militer di Laut China Selatan dan kawasan Indo-Pasifik.
Kesimpulan
China lewat parade ini ingin menegaskan diri: mereka bukan lagi kekuatan regional, tapi kekuatan global dengan arsenal nuklir modern. Bagi dunia, khususnya AS dan sekutunya, pameran rudal ini adalah peringatan keras bahwa era multipolar semakin nyata.
Apakah kamu mau aku bikinkan juga infografik visual perbandingan arsenal nuklir antar negara biar artikelnya makin gampang dicerna pembaca muda?