SUARAINDONEWS.COM, Lombok Tengah-Dalam kunjungannya di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengecek progres pembangunan sirkuit, sekaligus persiapan pelaksanaan MotoGP yang akan digelar di Sirkuit Mandalika Oktober 2021(24/11).
Dan Direktur Utama Indonesia Tourism Development (ITDC) Abdulbar M. Mansoer, dipaparkannya bahwa ITDC merupakan pengelola Mandalika dan bagaimana progres pembangunan proyek Mandalika. Selain juga menyampaikan beberapa kendala yang masih terjadi.

LaNyalla pun memberi penekanan terhadap pembangunan Sirkuit Mandalika yang terus diikutinya terutama mengenai rencana penyelenggaraan MotoGP 2021. Termasuk kabar terbaru yang dilansir sejumkah media bahwa Sirkuit Mandalika masuk dalam daftar tunggu (cadanfan, red) pelaksanaan ajang balap motor bergengsi itu.
Selain memastikan DPD RI (Komite III) hadir untuk membawa aspirasi masyarakat dan daerah. DPD juga siap mendorong Mandalika menjadi destinasi wisata baru yang bisa mengundang turis mancanegara. DPDRI memiliki kewajiban untuk berperan aktif memajukan dan membangkitkan olahraga dan sektor pariwisata daerah.
Sementara pembangunan sirkuit dikerjakan, LaNyalla berharap KONI dan cabor IMI harus mulai serius menyiapkan bibit-bibit unggul pembalap nasional yang suatu saat akan menjadi salah satu pembalap motor nasional untuk kelas Moto2 dan Moto3.
Disamping mengingatkan potensi jangka panjang untuk kawasan wisata Mandalika. Lantaran sport tourism banyak dilirik oleh mancanegara. Apalagi wilayah Nusa Tenggara Barat memiliki kekayaan budaya dan pemandangan alam yang terbaik di Indonesia.
Begitupun Dirut ITDC Abdulbar optimis dapat merampungkan pembangunan sirkuit itu sesuai tenggat waktu yang telah disusun. Terkait berita di sejumlah media yang menyebut Indonesia masuk dalam daftar cadangan, ia mengaku tidak mengetahui sumbernya dari mana. Sebab, pihak Dorna, selalu licencor event, hingga hari ini tidak pernah secara resmi menyatakan hal tersebut.
Sirkuit Mandalika yang sedang dibangun bisa mengubah wajah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Indonesia di kancah internasional. Karena efek domino ekonomi dari kawasan Mandalika akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
“Termasuk penyerapan tenaga kerja untuk sirkuit Mandalika dan kawasan penunjangnya. Baik tenaga kerja tetap, maupun tenaga kerja musiman pada saat event berlangsung. Dan potensi transaksi ekonomi dari event maupun kawasan penunjang di Mandalika akan memberi manfaat bagi masyarakat sekitar dan para pelaku bisnis,” lanjutnya.
Jadi harus dipersiapkan secara matang oleh pemerintah daerah, agar masyarakat dan produk lokal dapat terlibat di dalam transaksi atau pasar tersebut. Oleh karena itu, harus disiapkan mulai dari sekarang, ujarnya lagi.
Salah satu hal yang harus dilakukan adalah pembinaan UMKM dan sertifikasi serta uji kompetensi tenaga kerja. Termasuk juga pelatihan Vokasi untuk siswa SMK dan Sarjana Jurusan Pariwisata yang diharapkan dapat terserap sebagai tenaga kerja di kawasan penunjang Sirkuit Mandalika.
Kalau masyarakat NTB telah mendapat gambaran yang utuh, dukungan dari masyarakat akan semakin kuat. Karena seringkali komunikasi kita yang kurang, menimbulkan apatisme masyarakat terhadap program-program besar pemerintah. Padahal, dukungan masyarakat menjadi spirit dan semangat bagi kita untuk melakukan percepatan pembangunan. Ini penting untuk dilakukan, kata LaNyalla.
Bila perlu, buatkan video sebagai sarana sosialisasi Mandalika, tayangkan di televisi, baik di TV lokal maupun nasional. Sehingga semua orang Indonesia memiliki harapan dan kebanggaan. Dan itu menjadi energi bagi pemerintah. Disain sirkuit Mandalika dan kawasan pendukungnya bukan hanya kebanggaan bagi masyarakat Nusa Tenggara Barat, tetapi kebanggaan bagi bangsa Indonesia.
Proyek Mandalika akan menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia sejajar dengan negara-negara maju. Apalagi ada dua momentum sport tourism di Indonesia di tahun 2021. Yang pertama Piala Dunia U-20, dan MotoGP 2021. Momentum ini harus kita jaga bersama, agar dapat terwujud dan berhasil menjadi legacy yang bermanfaat bagi bangsa dan negara.
Masih adanya kendala terkait pembebasan lahan di lokasi pembangunan, harus menjadi concern kita semua. Di satu sisi ada kepentingan strategis, bahwa program ini harus berjalan sesuai tenggat waktunya. Tetapi berharap tidak ada hak rakyat yang kita rugikan. Hal itu tidak bisa menjadi penghalang dan menimbulkan keterlambatan jadwal pembangunan. Apalagi pihak Dorna, sebagai pemilik event dan licensor MotoGP sudah punya jadwal.
Februari mereka meninjau, Juni mereka menetapkan batas akhir kesiapan sirkuit. Jadi jangan sampai lewat. Oleh karena itu meminta Senator asal NTB untuk aktif membantu dan berkoordinasi intensif dengan Pak Gubernur, dalam rangka mempercepat pembangunan Sirkuit Mandalika dan kawasan penyangganya, tutup LaNyalla.(*tjoek