SUARAINDONEWS.COM, Bali-Salah satu strategi dalam optimalisasi penanggulangan bencana di Provinsi Bali adalah adanya peran aktif wartawan dalam menyalurkan informasi dan menyajikan fakta kepada masyarakat luas disertai data-data yang valid dari sumber yang tepat.
Peran ini menjadi sangat vital ketika ditangan seorang wartawan peristiwa dan berita berdasarkan fakta dikemas menjadi bentuk komunikasi yang tepat melalui media masing-masing dan sanggup menumbuhkan harapan sekaligus menggerakkan semua pihak untuk beraksi bersama dalam kesiapsiagaan menanggulangi bencana.
Demikian dikatakan oleh Gede Sudiartha, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana Provinsi Bali dalam Pertemuan konsolidasi (FGD) Anggota Forum Wartawan Peduli Bencana, Media dan Jurnalis di Provinsi Bali (7/4) di Artotel Sanur – Bali.
“ Wartawan memiliki peran penting dan luar biasa yaitu mereka memiliki andil besar dalam pewartaan kesiapsiagaan bencana. Masyarakat dapat teredukasi dengan baik melalui pemberitaan, penyiaran maupun penyajian berita-berita yang berkelanjutan seputar bencana sehingga aksi-aksi preventif dapat dilakukan,” ujar Gede.
Sementara Kepala Pelaksana (Kalaka) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali I Made Rentin juga mengatakan peran penting wartawan dalam mengoptimalisasi penanggulangan becana.
“Khusus kami di Bali, wartawan berperan penting sebagai inisiator dan pendamping kami di BPBD , UPD yang mengurus tentang kebencanaan dalam rangka melakukan 3 fungsi Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) serta tambahan melakukan sosialisasi di tengah-tengah masyarakat,” ujar I Made Rentin.
Selain itu ketika bencana terjadi kesempatan menyelamatkan jiwa dan raga menjadi besar ketika media memainkan perannya dengan aktif, terlebih saat ini dengan kekuatan media sosial dan kecepatan informasi yang segera dapat diperoleh oleh masyarakat luas.
“Diatas hal tersebut, ada satu hal mulia yang dapat dilakukan wartawan dan ini menjadi kekuatan mereka, yaitu wartawan mampu menumbuhkan emphaty dan harapan melalui berita dan penyajian yang menyejukkan ditengah-tengah bencana sehingga mampu menggerakkan semua pihak untuk turut serta dalam penanggulangan bencana,” tandas Gede.
Ditambahkannya juga Bali adalah salah satu provinsi yang sangat rawan terhadap bencana hidrometeorologi (banjir dan longsor), letusan gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami dengan jumlah penduduk 4.336.900 jiwa (sumber: Provinsi Bali dalam Angka 2020, BPS), sudah semustinya memiliki pentahelix yang kokoh dan aktif, termasuk didalamnya adalah komponen media dan wartawan yang dapat berkontribusi secara optimal dalam mengatasi kebencanaan tersebut.
Forum PRB Provinsi Bali sebagai mitra strategis Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Bali bekerja sama dengan SIAP SIAGA mengundang 25 wartawan di Bali dalam Pertemuan konsolidasi (FGD) Anggota Forum Wartawan Peduli Bencana, Media dan Jurnalis di Provinsi Bali untuk Penguatan Komunikasi dan Koordinasi multipihak di Provinsi Bali dalam Upaya Penanggulangan Bencana.
Selain sebagai salah satu bentuk penguatan solidaritas wartawan dalam kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana, diharapkan melalui pertemuan ini juga dihasilkan program kerja yang disusun dan dilaksanakan bersama oleh komunitas wartawan.
Dalam kesempatan tersebut diungkapkan Gede Sudiartha bahwa Bali telah terpilih sebagai tempat diselenggarakannya Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) pada 2022 mendatang yang akan dihadiri oleh sekitar 182 negara. GPDRR ini tentunya menjadi ajang potensial bagi wartawan untuk dapat meningkatkan perannya dalam berkontribusi mengurangi risiko bencana baik bagi Bali, maupun Indonesia dan dunia pada umumnya.(Nila/Tjoek)