SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR RI akan meminta relokasi Lapangan Tembak Senayan, Jakarta. Permintaan tersebut akan disampaikan dalam rapat gabungan dengan Kapolri, Setneg dan Perbakin, pada 23 atau 24 Oktober nanti.
“Mampu tidak merelokasi lapangan tembak tersebut, tergantung pertemuan nanti, ” ujar Ketua BURT DPR RI Anthon Sihombing dalam forum Dialektika Demokrasi yang digelar Biro Pemberitaan DPR RI dengan Kordinatoriat Wartawan Parlemen di Media Center DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Permintaan relokasi lapangan tembak itu, menurut Anthon dilatarbelakangi selain insiden adanya peluru nyasar mengenai beberapa ruang anggota DPR minggu ini, juga disebabkan lokasi lapangan tembak sangat dekat dengan Gedung DPR RI, hotel serta beberapa gedung lainnya.
Sementara gedung DPR RI merupakan ikon dan obyek vital yang mrnjadi kebanggaan bangsa setelah Istana. Sehingga bagaimana bentuk pengamanan terhadap icon bangsa ini akan diputuskan nanti dalam pertemuan tersebut. “Namun untuk sementara ini, BURT meminta Lapangan Tembak tersebut ditutup terlebih dahulu.
Menyinggung rencana pemasangan kaca film di Gedung DPR RI, Anthon mengaku akan mempelajari terlebih dahulu anggarannya. Anthon mengatakan pemasangan kaca pengaman di gedung itu bukanlah hal aneh atau mewah lagi.
“Sejak 14-15 tahun lalu sudah ada kementerian yang memakai kaca anti peluru di gedungnya, dan itu berkelas. Jadi jangan karena kejadian itu di DPR dikatakan Ketua DPR kemudian menjadi polemik,” ujarnya.
Lima ruangan yang tembus peluru nyasar antara lain ruangan anggota DPR Wenny Warouw (Gerindra) di lantai 16, Bambang Hari Purnomo (Golkar) di lantai 13, Vivi Sumantri Jayabaya (Demokrat) di lantai 10, Toto Daryanto (PAN) DI lantai 20 dan Khatibul Umam (Demokrat) di lantai 9
Aboe Bakar Alhabsyi berharap adanya peluru nyasar ke gedung DPR, mengingatkan BURT lebih perhatian untuk pengamanan gedung dan lapangan tembak. “Ini tanggung jawab siapa?Apakah KONI atau Pemda DKI?, ” katanya.(Bams/EK)