SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) turut berpartisipasi dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-39 yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, pada 10 Oktober 2024. Acara ini merupakan platform strategis bagi BP2MI untuk memperluas kerja sama penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke luar negeri sekaligus mendorong produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dihasilkan oleh PMI purna agar bisa menembus pasar internasional.
Sekretaris Utama BP2MI, Rinardi, menekankan pentingnya keikutsertaan BP2MI dalam ajang internasional ini. “Trade Expo Indonesia menjadi kesempatan berharga bagi BP2MI untuk bertemu langsung dengan buyer serta perwakilan negara penempatan PMI. Selain memperkuat penempatan pekerja migran, kami juga mendorong pengembangan dan promosi UMKM PMI purna agar produk mereka dapat berkompetisi di pasar global,” ungkap Rinardi.
Partisipasi BP2MI dalam TEI bertujuan untuk memfasilitasi sinergi antara pemerintah, PMI, dan sektor swasta. Rinardi menjelaskan bahwa pemerintah memberikan dukungan penuh melalui berbagai program, termasuk skema pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang membantu meningkatkan kapasitas PMI purna dalam mengembangkan usaha mereka.
Penempatan PMI ke Kanada
Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Penempatan BP2MI, Antonius Gatot Hermawan, memberikan pembaruan terkait kerja sama penempatan PMI di Kanada, khususnya di provinsi New Brunswick. BP2MI telah menjalin kemitraan dengan Kementerian Kesehatan New Brunswick untuk menempatkan PMI di sektor kesehatan.
“Kami sedang mempersiapkan penandatanganan MoU antara Indonesia dengan provinsi New Brunswick. Namun, proses ini masih menunggu persetujuan dari Kementerian Ketenagakerjaan. Kami optimis penempatan PMI di Kanada akan terus berkembang, terutama di sektor kesehatan,” jelas Antonius.
Saat ini, Kanada telah menyediakan 60 kuota bagi PMI pada tahun ini, dan BP2MI terus bekerja keras untuk memastikan penempatan ini dapat dilakukan dengan baik setelah MoU disahkan.
Dukungan bagi PMI Purna yang Berwirausaha
Tidak hanya fokus pada penempatan pekerja ke luar negeri, BP2MI juga memberikan perhatian besar terhadap PMI purna yang memilih untuk berwirausaha setelah kembali ke tanah air. Di ajang Trade Expo Indonesia 2024, BP2MI mendirikan booth khusus yang menampilkan berbagai produk UMKM hasil karya PMI purna. Produk-produk tersebut menjadi bukti nyata bagaimana para mantan PMI berhasil memanfaatkan penghasilan mereka untuk memulai usaha di Indonesia.
“Kami ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa PMI purna memiliki kemampuan untuk berkontribusi secara produktif di dalam negeri melalui wirausaha. Dengan dukungan yang tepat, mereka tidak harus kembali bekerja ke luar negeri, melainkan dapat menjalankan bisnis mereka sendiri di tanah air,” tutur Rinardi.
Pembukaan Peluang Kerja di 11 Negara
Dalam upaya memperluas kesempatan kerja bagi PMI, BP2MI juga menargetkan pembukaan peluang penempatan di 11 negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, Jepang, Kuwait, Arab Saudi, dan Jerman. Rinardi menyatakan bahwa BP2MI telah menyampaikan laporan kepada Sekretariat Kabinet mengenai kesiapan penempatan PMI di negara-negara tersebut secara bertahap pada tahun depan.
“Kami sedang bekerja keras untuk memastikan skema penempatan tenaga kerja migran yang seimbang antara supply dan demand di negara-negara tujuan. Selain sektor kesehatan, kami juga menargetkan sektor-sektor lain seperti manufaktur dan konstruksi,” jelasnya.
Dengan keterlibatan aktif BP2MI dalam Trade Expo Indonesia 2024, diharapkan semakin banyak peluang penempatan pekerja migran yang tercipta, serta peluang bagi PMI purna untuk memperluas pasar bagi produk-produk UMKM mereka. Ajang ini menjadi momentum penting bagi BP2MI untuk memperkuat kerja sama lintas sektor, mendukung ekonomi kreatif PMI purna, dan memastikan peningkatan kesejahteraan bagi para pekerja migran Indonesia.
(Anton)