SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP) menyerahkan dukungan berupa dana siap pakai (DSP) senilai Rp250 juta untuk operasional dan penanganan darurat bagi penanganan lokasi terdampak tanah longsor di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.
Deputi Bidang Logistik dan Peralatan (Logpal) BNPB, Lilik Kurniawan dalam keterangannya disiarkan di Jakarta, Sabtu (13/1/2024), juga melakukan kunjungan ke lokasi longsor atas arahan Kepala BNPB guna memberikan dukungan sekaligus memastikan upaya penanganan darurat bencana dapat berjalan secara maksimal.
Usai menyerahkan bantuan, Lilik meninjau lokasi posko darurat lapangan di Desa Sipedang, Kecamatan Banjar Mangu dengan mengendarai sepeda motor.
Selain posko darurat, di lokasi itu juga difungsikan sebagai dapur umum lapangan, termasuk posko kesehatan yang dioperasikan atas kolaborasi pentahelix antara TNI, Polri, BPBD, PMI, dan Dinas Kesehatan.
Lilik menilai bahwa posko darurat dengan segala pelayanan masyarakat terdampak bencana sudah baik dan sesuai yang diharapkan. Segala kebutuhan dasar masyarakat terdampak sudah dapat dipenuhi, tak kurang dari apapun.
Saat meninjau dapur lapangan, Lilik melihat langsung bagaimana proses pemenuhan permakanan dan kebutuhan lain bagi warga terdampak yang dikelola secara bersama dan melibatkan kolaborasi antara masyarakat bersama pemerintah setempat.
Lilik mengapresiasi bentuk kerja sama yang bagus tersebut dalam upaya penanganan darurat yang dilakukan secara gotong-royong dan diharapkan dapat menjadi contoh yang baik.
“Dapur umum ini dikelola oleh ibu-ibu yang ada di sana. Bahan makanan disuplai oleh masyarakat yang ingin membantu. Alat-alatnya milik Tagana dan BPBD. Dapur umum ini dapat memenuhi kebutuhan permakanan bagi 149 orang pengungsi yang terbagi di lima desa,” ujar Lilik.
Usai meninjau dapur lapangan, Lilik juga menyempatkan diri mengecek kesiapan tim kesehatan di Puskesmas dibantu PMI. Menurutnya, penanganan kesehatan masyarakat, khususnya warga terdampak sudah sangat bagus.
Ia mengatakan apabila ada masyarakat yang memiliki keluhan dan harus mendapatkan pelayanan ekstra, tim kesehatan yang ada di posko langsung dapat menerbitkan rujukan kepada yang bersangkutan untuk mendapatkan pelayanan di RSUD setempat.
“Puskesmas bergantian shift dibantu PMI. Jika ada pengungsi dengan keluhan yang cukup parah bisa dirujuk ke RSUD secara langsung,” kata Lilik.
Terkait pendidikan anak sekolah, Lilik mengatakan bahwa mereka tetap dapat melanjutkan kegiatan belajar mengajar, sebab gedung sekolah tidak terdampak dan tidak digunakan untuk tempat pengungsian.
“Anak-anak sekolah seperti biasa, karena tidak terdampak dan tidak dipakai pengungsi,” tutup Lilik. (ANT/Akhirudin).