SUARAINDONEWS.COM, Jakarta — Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI menyampaikan duka cita mendalam atas penembakan staf Konsuler KBRI Lima, Zetro Leonardo Purba, di Peru. BKSP mendesak agar investigasi dilakukan secara transparan dan tuntas, sehingga motif maupun pelaku dapat segera terungkap.
“Kami prihatin dengan insiden ini dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban serta komunitas Kementerian Luar Negeri. Perlindungan maksimal bagi pegawai perwakilan Indonesia di luar negeri adalah hal mutlak, sebagaimana diatur dalam Konvensi Wina 1963 tentang Hubungan Konsuler,” ujar Ketua BKSP, Gusti Farid Hasan Aman, Selasa (3/9).
Momentum Diplomasi Indonesia–Peru
Insiden ini terjadi hanya beberapa minggu setelah kunjungan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra ke Jakarta pada 10–12 Agustus 2025, dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Peru.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden Boluarte bersama Presiden Prabowo Subianto menyaksikan penandatanganan Indonesia–Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) serta kesepakatan kerja sama teknis pemberantasan narkotika lintas negara.
“Hubungan Indonesia dan Peru sedang berada dalam momentum penting. Insiden ini tidak boleh merusak upaya penguatan kemitraan kedua negara,” tegas Wakil Ketua BKSP, Darmansyah Husein (DPD RI – Bangka Belitung).
Dugaan Pembunuhan Bayaran
Media internasional mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, yang menyebut kasus ini sebagai qualified homicide in the form of a contract killing atau pembunuhan berencana dalam bentuk pembunuhan bayaran.
Menanggapi hal tersebut, BKSP menekankan perlunya investigasi yang transparan.
“Kami meminta Policía Nacional del Perú (PNP) segera mengungkap motif penembakan ini dan membawa pelaku ke pengadilan,” kata Wakil Ketua BKSP, Mirah Midadan Fahmid (Senator NTB).
Perhatian untuk Keluarga Korban
BKSP juga mengapresiasi langkah cepat Kementerian Luar Negeri RI, khususnya dalam memastikan pemulangan jenazah dan pemenuhan hak-hak almarhum.
“Almarhum Zetro Leonardo Purba adalah ASN Kementerian Luar Negeri yang mengabdi sebagai pegawai konsuler. Negara wajib menjamin hak-haknya, mulai dari pemulangan jenazah hingga pendampingan keluarga,” ujar Wakil Ketua BKSP, Henock Puraro (Senator Papua).
Jaminan Keamanan
BKSP menutup pernyataannya dengan mengapresiasi langkah Pemerintah Peru yang telah meningkatkan pengamanan fasilitas dan personel KBRI di Lima.
“Keamanan seluruh WNI di Peru harus terus dijaga, seiring proses investigasi yang berjalan,” tegas Gusti Farid.
(Anton)




















































