SUARAINDONEWS.COM, Bekasi – Universitas memiliki peran besar dalam upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Keyakinan ini mendorong Utomo Chargeplus, penyedia layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) terbesar di Asia Tenggara, untuk bekerja sama dengan Universitas Bina Nusantara (BINUS) dalam mempromosikan mobilitas bersih dan ramah lingkungan di kalangan kampus.
Kerja sama tersebut ditandai dengan instalasi SPKLU Utomo Chargeplus yang terpasang di Kampus BINUS. Hari ini, fasilitas tersebut diresmikan oleh Managing Director Utomo Chargeplus, Anthony Utomo, dan Rektor Universitas BINUS, Dr. Nelly S. Kom., M.M., CSCA, dalam sebuah acara di Kampus BINUS.
“Inisiatif pemasangan infrastruktur kendaraan listrik di lingkungan kampus merupakan upaya untuk memperluas jangkauan SPKLU, sehingga diharapkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, beralih ke kendaraan listrik semakin tumbuh,” ujar Anthony Utomo dalam sambutannya.
Utomo Chargeplus memasang teknologi pengisian menengah (medium charging) dengan daya keluaran mulai dari 7 kW hingga 22 kW. Kolaborasi ini menawarkan pengalaman seamless bagi BINUS dalam menikmati teknologi SPKLU, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara.
Selain di Kampus BINUS, teknologi SPKLU serupa juga telah dipasang di beberapa lokasi lain di seluruh Indonesia, termasuk gedung perkantoran Thamrin Nine Tower Jakarta dan gedung perbelanjaan AEON Mall Deltamas.
Managing Director Utomo Chargeplus, Anthony Utomo, menyoroti kontribusi sektor transportasi terhadap emisi nasional. “Sektor transportasi menyumbang sekitar 27% emisi nasional, di mana sekitar 90% dihasilkan oleh subsektor transportasi darat. Karenanya, aksi beralih ke kendaraan listrik menjadi sangat penting. Utomo Chargeplus sangat mengapresiasi inisiatif Kampus BINUS memasang SPKLU sebagai fasilitas pengisi daya kendaraan listrik bagi Binusian,” ujarnya.
Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor dalam dekade terakhir telah mendorong Indonesia untuk merevisi target pengurangan emisinya. Enhanced NDC Indonesia menggariskan pengurangan emisi dari 29% menjadi 31,89% tanpa dukungan internasional, dan dari 41% menjadi 43,20% dengan dukungan internasional pada tahun 2030. “Peta Jalan Net-Zero Emission (NZE) Indonesia untuk Sektor Energi 2060 mengamanatkan bahwa tingkat emisi sektor transportasi pada tahun 2060 tidak boleh melebihi 52 juta ton CO2,” ungkap Ketua KADIN Net Zero Hub yang turut hadir dalam acara tersebut.
Rektor BINUS University, Dr. Nelly S. Kom., M.M., menekankan pentingnya peran SPKLU Utomo Chargeplus dalam menarik minat Binusian untuk beralih ke kendaraan listrik dan bersama-sama melakukan aksi dekarbonisasi di sektor transportasi. “Kami di BINUS University sangat menyambut baik kerja sama dengan Utomo Chargeplus dalam upaya mempromosikan mobilitas ramah lingkungan di kalangan kampus,” kata Dr. Nelly.
Sebagai institusi yang berkomitmen terhadap inovasi dan keberlanjutan, BINUS melihat inisiatif ini sebagai langkah penting dalam mendukung transisi penggunaan energi baru terbarukan di Indonesia. Teknologi pengisian daya kendaraan listrik yang ditawarkan oleh Utomo Chargeplus tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi komunitas Binusian, tetapi juga mendukung tujuan nasional dalam mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060.
“Kami senang dapat berkolaborasi dengan Utomo Chargeplus dan berharap kerja sama ini dapat menjadi contoh nyata dalam memajukan teknologi hijau di Indonesia,” tambah Dr. Nelly.
Pengoperasian SPKLU Utomo Chargeplus di Kampus BINUS merupakan bentuk dukungan akselerasi ekosistem infrastruktur kendaraan listrik untuk mewujudkan transisi energi di Indonesia. Dengan langkah-langkah konkret ini, diharapkan semakin banyak masyarakat, terutama generasi muda, yang beralih ke kendaraan listrik demi masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
(Anton)