SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menerima kunjungan dua duta besar penting di kediamannya, Selasa (8/3). Mereka adalah Duta Besar Mesir untuk Indonesia, H.E. Mr. Yasser Hassan Farag Elshemy, dan Duta Besar Yordania, H.E. Mr. Sudqi Al Omoush.
Kunjungan ini selain menjadi ajang silaturahmi pasca-Lebaran, juga membahas isu serius: perjuangan rakyat Palestina yang hingga kini belum meraih kemerdekaan penuh.
Dukungan Indonesia Sangat Dihargai
Menurut Ahmad Muzani, kedua Dubes menyampaikan terima kasih atas dukungan konsisten Indonesia terhadap Palestina.
“Dukungan Indonesia sangat penting bagi Palestina,” kata Muzani.
“Yordania misalnya, bertanggung jawab atas Al Quds dan Masjid Al Aqsa. Sementara Mesir menjadi jalur utama masuknya bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina.”
Kelompok Radikal Jadi Ancaman
Dalam pertemuan itu, para Dubes juga menyampaikan kekhawatiran atas tindakan kelompok radikal yang bisa merusak perjuangan rakyat Palestina yang sudah berlangsung puluhan tahun.
“Selama ini rakyat Palestina berjuang dengan kesabaran dan ketulusan,” ujar Muzani.
“Tapi kelompok-kelompok radikal yang tidak sabar malah menggunakan cara ekstrem. Hal ini justru dimanfaatkan oleh Israel untuk membalas dengan serangan yang memperparah situasi.”
Muzani menegaskan bahwa tindakan radikal tidak hanya mencederai perjuangan Palestina, tapi juga memberi celah bagi Israel untuk meningkatkan tekanan militer.
“Itu yang dikhawatirkan. Cara-cara ekstrem justru memperburuk kondisi rakyat Palestina sendiri,” tambahnya.
Komitmen Indonesia Tak Pernah Bergeser
Dalam kesempatan itu, Muzani juga menegaskan bahwa sikap Indonesia terhadap Palestina tetap konsisten, termasuk di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Bagi pemerintah Indonesia, dukungan kepada Palestina bukan hanya soal agama, tapi lebih besar dari itu — ini soal kemanusiaan,” tegas Muzani.
“Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dan hidup di tanahnya sendiri.”
Pertemuan antara Ketua MPR RI dengan Dubes Mesir dan Yordania menunjukkan bagaimana diplomasi Indonesia tetap solid dalam mendukung Palestina. Namun, perjuangan itu juga menghadapi tantangan baru dari dalam: kelompok-kelompok radikal yang berisiko mencoreng upaya damai yang selama ini dijaga dengan susah payah.
(Anton)