SUARAINDONEWS.COM, Sidoarjo, Jawa Timur – Lumpur panas Lapindo yang sejak 2006 dikenal sebagai bencana, ternyata menyimpan “harta karun” bernilai tinggi. Temuan ini diungkap Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Januari 2022.
Menurut Kepala Badan Geologi saat itu, Eko Budi Lelono, lumpur Lapindo mengandung logam tanah jarang (LTJ) dan juga mineral penting lain yang disebut critical raw material (CRM). Penelitian terhadap kandungan mineral ini dilakukan sejak 2020 di sembilan lokasi, dan hasilnya baru dipublikasikan pada akhir 2021.
Apa Itu Logam Tanah Jarang?
Logam tanah jarang merupakan mineral super langka yang banyak dicari dunia. Kegunaannya vital, antara lain:
- Teknologi layar untuk gadget dan perangkat elektronik.
- Magnet super kuat (neo magnet) yang digunakan pada motor listrik.
- Komponen mobil listrik, mulai dari penggerak hingga pelapis kendaraan.
- Industri pertahanan, seperti satelit, rudal, dan sistem laser.
Selain LTJ, Ada Critical Raw Material (CRM)
Selain LTJ, lumpur Lapindo juga mengandung CRM atau bahan baku mineral yang sangat penting bagi industri modern. Contohnya bauksit, cobalt, antimoni, barite, dan lainnya. Menurut ESDM, jumlah CRM yang ditemukan bahkan lebih besar daripada LTJ.
Dari Lumpur Bencana ke Sumber Daya Strategis
Bagi masyarakat Sidoarjo, semburan lumpur Lapindo berarti kehilangan rumah, lahan, dan mata pencaharian. Namun dari sisi energi dan industri, temuan mineral ini bisa mengubah citra lumpur Lapindo dari sekadar bencana menjadi sumber daya strategis yang punya nilai ekonomi tinggi, terutama di era transisi menuju energi hijau dan kendaraan listrik.
(Anton)