SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Dalam publikasi Laporan Keuangan Audited 2019 dan Strategi Jamsyar di Tahun 2020, Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Grace, Karunawan (HGK) telah menyelesaikan proses audit Laporan Keuangan PT. Jamkrindo Syariah tahun buku 2019 dengan Opini Wajar Tanpa Modifikasian per 27 Januari 2020.
Disebutkan aset Jamsyar tumbuh 41,92% di tahun 2019 dari tahun sebelumnya. Dikarenakan adanya setoran modal dari pemegang saham yang terealisasi sebesar Rp. 175 milyar. Disamping penerimaan Imbal Jasa Kafalah sebesar Rp. 295,32 milyar.
Sehingga penambahan tersebut mengakibatkan pertumbuhan dana kelolaan Jamsyar, dimana pada periode tersebut ditempatkan pada instrumen investasi yang berupa Deposito dan SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dengan Nilai Deposito dan SBSN masing-masing sebesar Rp 495,24 milyar dan Rp 163,65 milyar, di akhir tahun 2019. Selain tentunya hal ini berpengaruh pada pencapaian target pendapatan investasi serta pemenuhan kebutuhan likuiditas terkait pembayaran kewajiban perusahaan.
Sementara itu, komponen asset lain yang cukup signifikan yakni Biaya Dibayar di Muka (sebagian besar merupakan biaya penjaminan ulang / re-asuransi atas penjaminan yang belum jatuh tempo dan belum diakui sebagai biaya pada komponen laba/rugi), dan Aset Lain-Lain. Sedangkan di sisi liabilitas, yakni adanya Pendapatan Ditangguhkan sebesar Rp 448, 83 milyar (tumbuh sebesar 24,14% di tahun 2019 dibanding tahun sebelumnya).
Cadangan klaim juga meningkat sebesar 32,92% dari tahun sebelumnya untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan biaya klaim di masa yang akan datang. Dari sisi ekuitas pun terjadi pertumbuhan sebesar 63,80% dari tahun sebelumnya karena adanya penambahan modal serta adanya kenaikan cadangan umum dan saldo laba dari laba tahun 2019.
Untuk laba tahun berjalan Jamsyar (tahun buku 2019) tumbuh sebesar 62,25% atau sebesar Rp 36,57 milyar. Pertumbuhan ini didukung pertumbuhan pendapatan penjaminan dan pendapatan investasi masing-masing sebesar 42,93% dan 82,54%. Di samping terdapat pendapatan subrogasi yang cukup signifikan.
Dengan kata lain, meskipun beban klaim cukup besar, namun penjaminan bersih tetap tumbuh dengan baik. Kinerja keuangan Jamsyar cukup cemerlang hal ini menambah optimisme untuk meraih sukses yang lebih gemilang di tahun 2020. Dan untuk mencapai target tahun 2020 yang cukup menantang, Jamsyar menerapkan strategi Peningkatan Profitabilitas Melalui Perkuatan Teknologi Informasi & SDM Unggul.
Perlu diketahui, perkuatan teknologi informasi dilakukan dengan Perluasan Penjaminan Online. Jika tahun sebelumnya baru dilakukan untuk produk Penjaminan FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) dan Penjaminan KUR iB (Kredit Usaha Rakyat Syariah). Maka di tahun 2020, penjaminan online akan dilakukan untuk seluruh produk Jamsyar.
Diharapkan sebagai trigger bagi peningkatan pemanfaatan Teknologi Informasi untuk memperkuat daya saing bisnis, dimana diantaranya yakni melakukan Pengembangan Aplikasi E-klaim, yang terintegrasi dengan aplikasi penjaminan yang memungkinkan mitra penerima jaminan lebih mudah dalam mengajukan klaim penjaminan. Sedangkan secara internal turut memperkuat data center serta Infrastruktur Jaringan.
Peningkatan TI tentunya untuk meningkatkan efisiensi proses di support system yang di tahun 2020 diarahkan kepada pengembangan aplikasi pengelolaan dokumen, aplikasi pengelolaan asset dan inventaris perusahaan, serta aplikasi pengadaan barang/jasa berbasis online (e-procurement). Diharapkan dokumen dapat terkelola dengan baik sehingga lebih memudahkan proses kegiatan perusahaan, asset perusahaan dapat termonitor dengan baik, dan proses pengadaan menjadi lebih transparan dan efektif sehingga diperoleh barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan dengan harga yang relative lebih murah.
Jamsyar pun tengah mengembangkan aplikasi investasi sehingga investasi dapat dievaluasi dengan lebih mudah, pengelolaan investasi dapat menjadi lebih baik, dan dapat meningkatkan yield of investment.
Disisi penguatan pengelolaan SDM, Jamsyar mengembangkan aplikasi penggajian, pelatihan dan penilaian kinerja, sehingga proses penggajian menjadi lebih cepat dan akurat. Lewat aplikasi Pelatihan dan Penilaian maka talent perusahaan terdata dengan baik, hal ini membantu proses pengambilan keputusan terkait dengan pengembangan SDM, mutasi maupun promosi, lebih tepat dan obyektif.
Ada pun Strategi Bisnis Jamsyar di tahun 2020 yakni perluasan jaringan pemasaran dan penambahan mitra Penerima Jaminan untuk produk penjaminan eksisting. Disamping jaringan pemasaran diperluas dengan meningkatkan status Kantor Unit Pelayanan (KUP) menjadi Kantor Cabang, membuka Kantor Unit Pelayanan baru, dan Kantor Pemasaran (KP) serta membuka Kantor Cabang Utama (KCU) di Jakarta.
Sebagai catatan, peningkatan status KUP diharapkan dapat mempercepat proses penjaminan. Sedangkan pembukaan KUP dan KP baru dapat mendukung perluasan wilayah pasar sasaran. Selanjutnya, Pembukaan KCU di Jabodetabek untuk mengoptimalkan pasar Jabodetabek yang cukup besar potensinya.
Catatan lainnya, di tahun 2020, produk baru Jamsyar yang segera dilaunching yakni Produk Penjaminan LC (Letter of Credit) dan SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri). Penjaminan ini ditujukan untuk mendukung kegiatan perdagangan baik dalam maupun luar negeri, sehingga peran Jamsyar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi menjadi semakin besar.
Produk penjaminan lainnya, Pembiayaan Fintech atau yang lebih dikenal dengan nama Peer to Peer Lending. Potensi pertumbuhan bisnis baru ini dipandang cukup besar.
Penambahan produk baru tersebut, maka komposisi portofolio penjaminan semakin bertambah banyak, dan diharapkan risiko portofolio semakin terdiversifikasi. Dengan adanya efek korelasi, maka risiko secara portofolio diharapkan akan menjadi lebih kecil, sehingga rasio klaim menurun.
Strategi dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pada tahun 2020 Jamsyar membentuk struktur organisasi baru (Divisi Penunjang Bisnis, Bagian Jaringan dan Layanan Pengaduan, serta adanya pemisahan fungsi manajemen risiko dari Direktorat Operasional), untuk meningkatkan kualitas layanan bagi seluruh stakeholder Jamsyar. Pengembangan bisnis dan tata kelola dalam proses penjaminannya menjadi semakin baik.
Jamsyar pun melakukan penambahan jumlah SDM dengan peningkatan kualitasnya melalui kegiatan Diklat untuk pengembangan knowledge, skill dan attitude, baik hard competency maupun soft competency, selain melakukan sertifikasi untuk tenaga ahli penjaminan, manajemen risiko, audit internal, IT, Human Resource, hukum, pengadaan barang dan jasa. Di samping melalui penyempurnaan system penilaian kinerja dan talent management serta meningkatkan penghasilan karyawan.
Melalui kualitas dan loyalitas SDM tercipta SDM unggul yang mampu meningkatkan daya saing perusahaan yang mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.
(tjo; foto dok