SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Pemerintah Indonesia berkomitmen menggelar pertemuan internasional Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR), dengan aman dan menyenangkan (safe and pleasant) di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang masih terjadi. Meskipun begitu, penerapan dan aturan protokol kesehatan (Prokes) menjadi hal utama yang harus dipatuhi para delegasi.
Demikian ditegaskan Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, yang juga Ketua Sekretariat Panitia Nasional GPDRR ke-7, Raditya Jati, melalui keterangan resminya, Sabtu (21/5/2022).
Skrining dengan tes polymerase chain reaction (PCR) pun, dikatakan Raditya akan tetap dilakukan pada 24 Mei dan 26 Mei 2022. Hal itu untuk menghindari resiko penyebaran virus COVID-19.
“Setiap peserta diwajibkan mematuhi ketentuan protokol kesehatan, termasuk menggunakan masker pada saat konferensi berlangsung,” ujarnya.
Petugas mendampingi para delegasi dan akan membantu pengecekan dokumen imigrasi maupun sertifikat vaksin melalui aplikasi PeduliLindungi. Mereka yang belum terdaftar di aplikasi, hanya cukup menunjukkan sertifikat vaksinasi saja.
Apabila peserta dari berbagai negara yang mengikuti gelaran Internasional yang akan berlangsung di Bali pada 23-28 Mei 2022 tersebut, terpantau memiliki gejala atau suhu tubuh di atas 37,5 derajat celsius atau baru pulih dari COVID-19, yang bersangkutan langsung menjalani skrining tes PCR, saat kedatangan di bandara.
Setelah semua dokumen perjalanan dan bagasi selesai, dari ruang Very Important Person Person (VVIP), para delegasi yang telah tiba di Bali akan diantar ke hotel dengan kendaraan yang telah disediakan.
Raditya pun menambahkan jika pemerintah, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dalam perhelatan GPDRR 2022 ini akan melibatkan sebanyak 60 petugas untuk membantu para delegasi yang berasal lebih dari 180 negara tersebut.
Petugas akan mendampingi untuk memberikan berbagai bantuan kepada para delegasi yang tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Untuk pelayanan keberangkatan, telah dimulai pada 19 hingga 23 Mei 2022. Sedangkan untuk pelayanan kepulangan pada 27-29 Mei 2022.
“Sebanyak 60 orang dilibatkan dalam penugasan baik itu di Bandara Jakarta dan Bali,” kata Raditya.
Para petugas yang disiagakan, akan memberikan pelayanan, mulai terkait barang- barang bawaan delegasi, membantu scanning, hingga mengantar mereka ke konter check in. Petugas itu termasuk yang akan membantu dalam menjalankan Prokes terkait virus COVID-19.
Melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Pemerintah pun memberikan visa kunjungan atau visa on arrival (VoA), bagi para delegasi GPDRR saat kedatangan di pintu masuk Bandar Udara Soekarno-Hatta dan Ngurah Rai, Bali.
“Hal itu merupakan bentuk dukungan untuk mempermudah para delegasi untuk mengikuti pertemuan yang akan berlangsung di Nusa Dua, Bali,” ujar Raditya.
Global Platform For Disaster Risk Reduction (GPDRR) adalah forum internasional yang diinisiasi oleh Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meninjau kemajuan berbagi pengetahuan dan mendiskusikan perkembangan dalam penanggulangan resiko bencana.
Ajang itu dihadiri peserta dari 180 negara, yang telah berpengalaman dalam penanganan bencana yang kemudian akan merumuskan panduan strategis kerangka global pengurangan risiko bencana (Sendai Framework of Disaster Risk Reduction 2015-2030).
Secara khusus, selain pembahasan strategis tentang mitigasi bencana alam, forum ini juga diharapkan menjadi kesempatan negara peserta menemukan solusi bersama terkait penanganan bencana nonalam dalam konteks Pandemi COVID-19. (Agung S)
