SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais resmi mendeklrasikan pendirian Partai Ummat secara daring tepat pada 17 Ramadhan 1442 H atau Kamis (29/4/2021).
Menantunya Ridho Rahmadi ditunjuk sebagai Ketua Umum Partai Ummat, dan mantan Ketua MPR itu sendiri sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Ummat tersebut.
“Bismillahirohmanirohim, saya deklarasikan kelahiran Partai Ummat di persada bumi pertiwi Indonesia yang kita cintai bersama,” ungkap Amien.
Amien menegaskan Partai Ummat akan bekerja, berjuang, dan berkorban apa saja untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan. Amien menambahkan, Partai Ummat juga berupaya untuk berjuang untuk menegakkan kebajikan dan memberantas keburukkan.
“Kami yakin, seluruh mekanisme demokrasi kita dan konstitusi kita lebih dari cukup untuk melakukan perbaikan dan kehidupan nasional. Sehingga kita tidak perlu cara-cara ekstraparlementer dan cara-cara ekstrakonsitusional,” jelasnya.
Sekretaris Majelis Syuro Partai Ummat, Ansufri Idrus Sambo mengungkapkan, selain menunjuk Ridho Rahmadi sebagai Ketua Umum dan Amien Rais sebagai Ketua Majelis Syuro, Partai Ummat juga telah mengisi jabatan lainnya.
Sambo menambahkan, Wakil Ketua I, MS Kaban, Wakil Ketua II, Thalib Sagaf Aldjufri dan sekretaris Majelis Syuro Partai Umat dijabat Ansufri Idrus Sambo. Kemdmudian
“Sekretaris Jenderal, Ahmad Muhajir Sodruddin, Bendahara Umum Benny Suharto, Wakil Ketua Umum I, Agung Mozin, Wakil Ketua Umum II, Sugeng, Wakil Ketua Umum II, Chandra Tirta Wijaya,” jelasnya
Ketua Umum Partai Ummt Ridho Rahmadi mengatakan, pihaknya fokus pada dua program yang akan dijalankan. Pertama, terkait terminologi investasi politik dengan merangkul generasi muda untuk ikut terjun dalam perpolitikan Indonesia.
“Saya yakin masuknya generasi muda ini akan menjadi model pembangunan yang insya Allah cepat bergegas dan akan tuntas,” kata Ridho.
Ia menilai, masuknya generasi muda ke dalam perpolitikan Indonesia masih sangat sedikit. Sehingga, pihaknya memiliki program kerja untuk merangkul generasi muda ke dalam dunia politik, baik itu di tingkat maupun tingkat nasional.
“Kita perlu energi dari anak muda seperti generasi milenial dan sebagian generasi Z,” ujarnya.
Kedua, pihaknya juga akan fokus pada investasi di bidang teknologi informasi (IT) dan artificial intelligent (AI) atau kecerdasan buatan. Menurutnya, porsi penggunaan IT dan AI dalam politik Indonesia masih sedikit.
“IT memang sudah digunakan untuk meningkatkan perkembangan politik, namun saya lihat porsinya masih sedikit,” jelasnya.
Pasalnya, IT dan AI sekadar hanya untuk transmisi informasi. Padahal, kata Ridho, IT dan AI ini dapat digunakan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi, bahkan juga dapat dijadikan sebagai desain sistem pertahanan negara yang kuat.
“Saya yakin kalau kita mengemas dengan tepat, IT dan AI bisa dijadikan program jangka panjang untuk membangun karakter bangsa,” tambahnya.
Ia berharap, melalui IT dan AI ini dapat membangun pilar kedaulatan di Indonesia. Sehingga, Indonesia pun dapat menjadi percontohan bagi negara lain di dunia.
“Saya berharap IT dan AI bisa membangun pilar kedaulatan dan menjadikan Indonesia menjadi referensi global,” kata Ridho. (wwa)