SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menegaskan kebijakan apapun yang dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan peran SDM di masa pandemi Covid-19, tetap harus menempatkan keselamatan dan kesehatan karyawan di atas kepentingan bisnis. Artinya, perlu dilakukan langkah-langkah penyesuaian di lingkungan dan tempat kerja diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan perlindungan kesehatan yang aman, baik secara fisik maupun psikologis.
“Masa pandemi Covid-19, kondisi psikologis masyarakat juga turut terdampak secara signifikan. Perasaan aman dan nyaman tentu menjadi salah satu kunci optimalnya kinerja SDM,” kata Bamsoet dalam diskusi bertema ‘Mengoptimalkan SDM di Tengah Pandemi Covid-19’ di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/12/2020).
Bamsoet mengimbau para pekerja yang tetap bekerja di kantor ataupun di rumah, agar tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Selain, tidak lupa mengaplikasikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) mengingat persebaran Covid-19 di Indonesia masih cukup tinggi. Bahkan angka penambahan jumlah kasus harian dapat mencapai lebih dari 5.000 kasus per hari.
Bamsoet menambahkan selama pandemi Covid-19 interaksi SDM dibatasi, menyebabkan banyak kegiatan pekerjaan terpaksa dilaksanakan dari rumah atau melalui pemanfaatan platform digital, yang menuntut komunikasi aktif melalui pemanfaatan internet dan teknologi informasi. Cara ini seharusnya tidak menimbulkan kendala yang berarti.
“Karena berdasarkan hasil survei yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), hingga kuartal II 2020, tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen. Artinya, ada sekitar 196,7 juta jiwa penduduk Indonesia telah dapat menggunakan akses internet,” kata Bamsoet.
Bamsoet mengungkapkan berdasarkan data per 1 Desember 2020 kemarin, total jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia tercatat 543.975 kasus. Angka kesembuhan mencapai 454.879 kasus dan angka kematian 17.081 kasus.
“Artinya masih ada kasus positif aktif sebanyak 72.015 kasus yang saat ini masih ditangani, baik melalui perawatan medis di rumah sakit atau melalui isolasi mandiri. Karenanya, kita tak boleh lengah untuk saling menjaga dan melindungi. Salah satunya dengan taat menjalankan protokol kesehatan,” katanya.
Dalam kesempatan sama, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhajir Effendy, mengatakan Covid-19 merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia. Karena itu masyarakat diharapkan tabah, apalagi cobaan akan membuat manusia lebih maju dari sebelumnya.
“Manusia bisa maju jika berhasil menghadapi kesulitan, karena itu pandemi Covid 19 harus menjadi momentum untuk manusia Indonesia mencapai kemajuannya,” kata Muhajir Effendy menambahkan.
Mantan Mendikbud itu menyebut, mengukur pengaruh pandemi terhadap SDM tidak mudah, seperti mengukur pengaruh pandemi terhadap sektor ekonomi. Gejolak bidang ekonomi itu mudah diukur, misalnya saja dari pasar saham, tetapi mengukur pengaruh pandemi terhadap SDM sangat sulit, bahkan tidak bisa diukur. “Misalnya, sekarang tidak ada drop out. Bagaimana mau bilang tidak ada drop out, karena nyatanya tidak ada sekolah, ” kata Menko Muhajir.(ek)