SUARAINDONEWS.COM, Jakarta-Lab Test ‘Polymerase Chain Reaction’ (PCR) segera didistribusikan ke 12 Propinsi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID – 19, untuk mendeteksi seseorang positif atau negatif COVID19. Dan satu alat PCR telah terpasang di salah satu rumah sakit di Provinsi DKI Jakarta, demikian dijelaskan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (8/4).
Staf Khusus Menteri BUMN ini selanjutnya menyampaikan bahwa perakitan alat ini membutuhkan waktu beberapa hari dan kehati-hatian yang tinggi. Bahkan alat ini harus terpasang di ruang bertekanan negatif. Selain DKI Jakarta, sebelas provinsi lainnya sebagai penerima alat yakni Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan dan Papua.
“Jadi, kalau rumah sakit sudah punya tempat namanya negative pressure, maka sudah bisa alat tersebut digunakan. Dan banyak item-item lainnya yang harus disesuaikan dengan kriteria sebuah lab. Apalagi lab virus seperti ini yang harus sesuai standar Kementerian Kesehatan,” ungkap Arya.
Seperti diketahui, dengan dua buah RNA Extractor automatic dan 18 detektor PCR dapat mengetahui hasil tes positif atau negatif COVID19 pada 9.000 – 10.000 orang per hari. Sehingga dalam tempo satu bulan akan dapat mencapai 300.000 tes (apabila dalam satu hari bisa dilakukan 5.000 hingga 10.000 tes, red).
Alat ini didatangkan dari Roche Swiss atas upaya Kementerian BUMN. Alat ini merupakan alat yang diburu oleh berbagai negara yang bersamaan terjangkit pandemik COVID – 19. Dengan pengadaan logistik peralatan ini berharap fasilitas kesehatan semakin cepat dan mudah mendata berapa banyak masyarakat yang positif tertular COVID-19. Dengan begitu, upaya penyembuhan serta memutus rantai penularan akan semakin mudah.(Tjo)