SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Era baru dalam dunia perfilman telah tiba! Akademi Seni dan Ilmu Gambar Bergerak mengumumkan bahwa film yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) kini bisa memenangkan penghargaan Oscar yang prestisius. Ini adalah langkah besar yang bisa mengubah wajah industri film selamanya!
“AI tidak akan menghalangi peluang nominasi,” kata Akademi dalam peraturan terbaru mereka yang dirilis Senin lalu. Ini berarti bahwa teknologi generatif seperti AI yang dapat menciptakan teks, gambar, suara, dan video kini sah untuk masuk dalam ajang penghargaan terbesar di dunia perfilman!
Film-film yang menggunakan teknologi seperti voice cloning dan AI generatif sudah mulai mengguncang industri. Adrian Brody bahkan meraih penghargaan Aktor Terbaik di Oscar 2024 berkat perannya dalam film The Brutalist, yang menggunakan AI untuk meningkatkan aksennya dalam bahasa Hungaria. Tidak hanya itu, teknologi serupa juga digunakan untuk meningkatkan suara penyanyi dalam musikal Emilia Perez, yang sukses besar di Oscar!
Namun, meskipun pintu Oscar terbuka untuk AI, Akademi menegaskan bahwa keterlibatan manusia tetap penting. Meskipun AI bisa menciptakan keajaiban digital, akting manusia tetap menjadi elemen penting yang dipertimbangkan dalam pemilihan pemenang.
Aktor dan Penulis Skenario Kecewa! AI Bisa Ancaman bagi Pekerjaan Mereka
Tidak semua orang senang dengan keputusan Akademi ini. Aktor dan penulis skenario mengungkapkan rasa khawatir mereka tentang dampak AI terhadap pekerjaan mereka. Susan Sarandon dengan tegas menyatakan, “Jika AI bisa mengambil wajah, tubuh, dan suara saya, lalu membuat saya mengatakan atau melakukan sesuatu yang saya tidak pilih, itu adalah penyalahgunaan yang sangat berbahaya.”
Hollywood di ambang perubahan besar! Dengan penggunaan AI yang semakin meluas, studio mungkin akan mengurangi biaya dan mempercepat produksi dengan menggunakan alat seperti ChatGPT untuk menulis naskah, menggantikan penulis manusia. Inilah yang membuat banyak pihak khawatir jika ini mengarah pada PHK massal bagi para pekerja kreatif.
AI atau Manusia: Siapa yang Akan Menjadi Raja di Industri Film?
Apakah kita akan melihat masa depan di mana aktor dan animator digantikan oleh mesin? Beberapa animator bahkan menilai bahwa alat AI saat ini masih jauh dari mampu untuk menandingi kualitas pekerjaan mereka. “AI seperti penulis buruk yang hanya bisa membuat garis besar, tapi tidak akan pernah bisa memberikan emosi mendalam seperti yang kita butuhkan untuk memenangkan Oscar,” kata Jonathan Kendrick, co-founder Rokit Flix.
Tentu, AI bisa mengubah cara kita membuat film, tetapi apakah ini akan merampas karya manusia yang penuh emosi? Apakah Oscar akan menjadi arena bagi mesin dan bukan lagi seniman asli?
Pintu Terbuka Untuk Masa Depan Baru dalam Film: Kreativitas atau Kontroversi?
Teknologi AI memang menawarkan peluang besar untuk menciptakan film revolusioner yang jauh melampaui batasan yang ada. Tapi apakah ini adalah langkah maju dalam menciptakan film yang lebih menarik, atau justru mengancam keaslian dan kreativitas manusia?
AI dalam film bisa jadi solusi masa depan, tetapi masih ada banyak pihak yang menentang, memperingatkan bahaya penyalahgunaan teknologi ini. Scarlett Johansson, misalnya, telah memperingatkan tentang risiko pencurian citra pribadi yang bisa terjadi jika teknologi ini jatuh ke tangan yang salah.
Apakah kita akan melihat film Oscar di masa depan yang sepenuhnya diciptakan oleh kecerdasan buatan, ataukah manusia masih akan memegang kendali atas seni ini? Hanya waktu yang akan menjawab!
(Anton)