SUARAINDONEWS.COM, Jakarta – Dalam acara diskusi publik bertajuk “100 Hari Kabinet 100 Menteri: Antara Harapan dan Tantangan” yang diselenggarakan oleh Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI), Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), bersama Koordinator Presidium MN KAHMI Herman Khaeron, membahas capaian dan tantangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto selama 100 hari pertama.
“Kami bersyukur, respons dan harapan masyarakat terhadap pemerintahan Pak Prabowo Subianto sangat tinggi,” ujar AHY dalam sambutannya. Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas tingginya tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah baru ini, yang menurut hasil survei lembaga-lembaga terpercaya, berada di atas 80 persen.
Kepercayaan Publik yang Tinggi
AHY menekankan bahwa tingginya kepercayaan publik merupakan tantangan sekaligus harapan yang harus dijaga. Namun, ia juga mengingatkan bahwa meskipun capaian positif dalam 100 hari pertama cukup menggembirakan, terlalu dini untuk menyimpulkan apakah itu sudah menunjukkan kesuksesan atau tidak.
“Terlalu awal untuk kita langsung menyimpulkan ini sukses atau ini gagal,” jelas AHY. Ia mengatakan bahwa hasil positif ini harus dimanfaatkan sebagai motivasi untuk terus meningkatkan kinerja pemerintah.
Meningkatkan Kepercayaan dengan Kerja Keras dan Lompatan Kebijakan
AHY juga menyebut bahwa untuk menjaga kepercayaan publik, pemerintah tidak bisa berpuas diri. “Tentu untuk menjawab ini bukan dengan berpuas diri, tetapi lebih melecut diri kita agar kita sama-sama bisa menjaga public trust and confidence,” tuturnya. Dia menekankan pentingnya prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dan lompatan kebijakan yang berani untuk mendorong perubahan yang signifikan dalam negeri.
“Lompatan-lompatan, bukan hanya business as usual, tetapi ada lompatan-lompatan, kecepatan-kecepatan yang akan kita lakukan,” ujar AHY, menggambarkan bagaimana pemerintahan Prabowo berencana untuk bergerak cepat menuju perubahan yang lebih baik.
Wujudkan Astacita dengan Kerja Keras
AHY menyatakan optimisme bahwa dengan kerja keras, target-target dalam Astacita pemerintahan Prabowo bisa tercapai. Astacita, yang merupakan visi besar untuk Indonesia, diyakini bisa diwujudkan dengan kolaborasi dan inovasi dalam kebijakan-kebijakan yang cepat dan tepat.
“Insya-Allah dengan ini maka target-target seperti apa yang telah ditetapkan dalam Astacita, bisa kita wujudkan dan ini butuh kerja keras,” lanjut AHY.
Peluncuran Buku: Mewujudkan Astacita Prabowo
Selain diskusi publik, acara ini juga diwarnai dengan peluncuran buku “Mewujudkan Astacita Prabowo”, yang menjadi simbol dari komitmen pemerintah dalam mencapai cita-cita besar bagi Indonesia. Buku ini menjadi panduan bagi para pemangku kebijakan dan masyarakat luas untuk terus mendukung dan mengawasi implementasi visi Presiden Prabowo.
Optimisme untuk Masa Depan
Herman Khaeron, Koordinator Presidium MN KAHMI, menekankan bahwa perjalanan 100 hari ini adalah awal dari proses panjang untuk mewujudkan perubahan besar yang diharapkan. Dengan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk masyarakat, optimisme besar untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo semakin terasa.
“Kami harus terus bergerak maju, bersama-sama kita wujudkan perubahan besar ini,” ujar Herman, menutup diskusi publik.
(Anton)