SUARAINDONEWS.COM, Yogyakarta – Anggota Dewan Perwakilan Daerah RI Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Ahmad Syauqi Soeratno, mendukung penuh kegiatan kebudayaan dan ekonomi kreatif yang diinisiasi oleh Koperasi Produsen Seniman Budayawan Adiluhung Yogyakarta (KOSETA) dengan menggandeng HIPPI (Himpunan Pengusaha Pribumi) DIY untuk penyelengaraannya. Dalam pertemuan dengan pengurus KOSETA dan HIPPI DIY, Syauqi menekankan pentingnya kolaborasi antar masyarakat, seniman, dan pelaku UMKM dalam menjaga nilai-nilai kegotongroyongan.
“KOSETA ini langkah nyata untuk mewujudkan gagasan bersama. Saya melihat ada krisis budaya yang makin terasa, terutama pada anak-anak. Maka, penting ada gerakan seperti KOSETA yang bisa menjadi ruang literasi, ruang bermain tradisional, dan ruang ekspresi budaya,” ujar Ahmad Syauqi saat audiensi di Kantor DPD RI Yogyakarta, Senin (21/7).
KOSETA, yang kini telah berbadan hukum koperasi, beranggotakan sekitar 70 orang dari berbagai latar belakang seni dan budaya. Mereka akan mengadakan “Pasar Merdeka” di Embung Giwangan yang merupakan kolaborasi antara KOSETA dan HIPPI DIY. Kegiatan yang rencananya dilaksanakan pada bulan Agustus 2025 ini, akan diisi dengan festival, seminar, pertunjukan seni, dan pasar UMKM, serta permainan anak tradisional seperti gobak sodor dan jek-jekan.
Ketua KOSETA Sigit Sugito menyatakan bahwa semangat awal KOSETA adalah untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong yang mulai memudar. “Dulu koperasi seniman itu sekadar kumpul-kumpul. Sekarang kami ingin membawa semangat itu ke arah yang lebih konkret dan legal. Pasar Merdeka menjadi wujudnya,” ujar Sigit.
Senada dengan itu, Ketua HIPPI DIY Arya Aryanto menyampaikan komitmen untuk mendukung penuh kegiatan KOSETA. “Kami siap mengisi stand-stand UMKM dan membantu menyukseskan acara ini. Kolaborasi adalah kunci,” ujarnya.
Sebelum menutup audiensi, Ahmad Syauqi berharap bahwa acara ini bisa diselenggarakan secara tahunan dengan gema yang lebih besar. ”Tahun pertama ini harus dimaksimalkan, publikasi acara ini harus dikuatkan, pengisi acaranya juga harus bisa menarik orang. Semoga langkah awal KOSETA ini dapat menjahit nilai-nilai dan akar budaya,” tutup Ahmad Syauqi.
(Anton)